Proyek Antisipasi Banjir Dikebut

Senin, 01 Desember 2014 - 14:22 WIB
Proyek Antisipasi Banjir...
Proyek Antisipasi Banjir Dikebut
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengklaim lebih siap menghadapi banjir saat puncak musim hujan ketimbang tahun sebelumnya. Namun, genangan masih saja muncul usai turun hujan lebat.

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menyebutkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta masih main kejar-kejaran dengan tahun anggaran untuk menyelesaikan penanggulangan banjir.

Terutama pekerjaan yang dianggarkan dengan tahun tunggal sehingga harus selesai sebelum 31 Desember. ”Kini sudah akhir November. Praktis sisa waktu hanya sebulan. Itu pun hanya konsentrasi untuk bekerja, bukan lagi memikirkan lelang,” katanya kemarin. Dia tidak yakin semua pekerjaan itu selesai hingga akhir tahun anggaran.

Ketika diserahkan kontraktor ke Pemprov DKI Jakarta, kualitas proyek tidak seperti yang diharapkan. Akibat itu, proyek yang sudah selesai kembali dikerjakan karena diserahkan dalam kondisi tidak 100% rampung. ”Pemprov DKI Jakarta itu konsentrasi dalam lelang elektronik dan takut-takut bertindak. Akibat itu, banyak sarana prasarana banjir yang harus diperbaiki terlambat dilakukan,” ungkapnya.

Dia mengeluhkan Jakarta di bagian selatan banyak genangan, Jumat (28/11). Apalagi terjadi saat jam pulang kerja. Tak ayal karyawan yang menuju ke rumahnya terjebak kemacetan karena genangan air mencapai 50 cm. Tentu saja para pengendara tidak berani melajukan kendaraan dengan normal. Mereka mengurangi kecepatan agar tidak terjebak banjir. ”Kalau saja pekerjaan fisik itu dimulai jauh dari sebelum musim hujan, tidak akan ada genangan terlihat,” ucapnya.

Pantauan KORAN SINDO di lapangan, sejumlah pekerjaan pengerukan lumpur dari drainase masih berlangsung. Pemasangan gorong-gorong belum semua terlaksana. Masih banyak gorong-gorong ukuran persegi tergeletak di pinggir jalan seperti di Jalan Matraman Raya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan semua pekerjaan untuk mengantisipasi banjir di sejumlah titik telah dilakukan dengan beragam kegiatan.

Kesiapan menghadapi banjir itu yakni pengerjaan sheetpile di sejumlah saluran air hampir rampung. Semua tanggul air itu dibuat lebih tinggi supaya air tidak melimpah ke jalanan atau permukaan. Upaya lain antisipasi banjir masih tetap berlangsung seperti pengerjaan gorong-gorong dan pengerukan lumpur drainase di perumahan. Di daerah rendah yang biasanya banjir diantisipasi dengan sodetan air pompa.

Pihaknya mengupayakan pompa dalam keadaan siap kerja. ”Mesin-mesin lagi dikerjain sekarang. Solar lagi didistribusikan. Mudah-mudahan (antisipasi) beres,” ungkapnya. Pemprov DKI diketahui memiliki 555 pompa, terdiri atas 372 pompa stationer , 131 pompa mobile , dan 52 pompa di underpass . Bila berfungsi, semua pompa itu memiliki kecepatan mengalirkan air 558,5 liter/ detik. Namun, sebanyak 67 unit pompa tidak berfungsi.

Lurah–Camat Diancam

Sementara itu, Pemkot Bekasi mengancam akan mencopot 56 lurah dan 12 camat apabila didapati genangan air di wilayahnya karena saluran tersumbat. Kebijakan itu untuk mengantisipasi banjir di Bekasi.

”Jika ada saluran mampet dan genangan selama 10 menit, harus mencari tahu penyebabnya. Kalau diam, akan dicopot dari jabatannya,” ungkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Setelah ketemu persoalannya apa, para pejabat harus mencari solusinya. Untuk mengetahui ada genangan, camat dan lurah diwajibkan ke lapangan saat hujan turun. ”Puncak musim hujan belum datang, masih ada waktu untuk bersihbersih drainase,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjutnya, para camat dan lurah menunjukkan kinerja yang baik. Itu terlihat saat hujan deras beberapa hari terakhir. Titik genangan air di jalan terus berkurang seiring normalisasi dan pembangunan saluran air hampir rampung. Namun, Pemkot Bekasi tetap melakukan evaluasi dan mencari cara mencegah banjir. Rahmat memberi tenggat waktu hingga akhir tahun melakukan evaluasi.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Muhammad Ridwan mengatakan, proyek saluran air sudah berjalan sekitar 80%, terutama perbaikan drainase. ”Sudah hampir rampung 100%,” ujarnya. Dia meyakini banjir kali ini berkurang20% karena ada perbaikan drainase. Jika pembuatan polder sudah selesai, dia mengklaim Bekasi bebas banjir. ”Asal masyarakat ikut merawat saluran, kami pastikan tidak akan banjir tiga tahun ke depan dan kami terus mencari solusinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dramaga, Kota Bogor mencatat rata-rata kecepatan angin di wilayah Bogor dalam kondisi di atas normal sejak Sabtu (29/11). Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Sucahyono menjelaskan, angin kencang dua pekan ke depan masih di atas 20 km per jam (normal 5- 10 km per jam).

”Hari ini (kemarin) angin di wilayah Bogor mencapai 30 km per jam atau termasuk ekstrem. Dari itu, kami mengimbau masyarakat yang berkendara dan berwisata di kawasan alam terbuka yang memiliki banyak pohon untuk waspada,” tuturnya.

Dedi menjelaskan, penyebab angin kencang adalah saat ini awan sedang berembus ke arah tenggara dan bertemu udara hangat bertekanan rendah. Itu juga yang menyebabkan potensi puncak musim penghujan pada Desember- Januari 2015 untuk wilayah Jabodetabek. Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan, guna mengantisipasi kembali pohon tumbang hingga menelan korban jiwa, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor segera memeriksa dan memangkas pohon tua serta rawan tumbang.

”Saya perintahkan kepala dinas (Iwan Riyanto) untuk melakukan pengecekan,” katanya. Mengenai angin kencang, Kebun Raya Bogor (KRB) juga memperingatkan pengunjung waspada. Kepala KRB Didik Widyamoko mengakui cuaca angin kencang dan hujan membuat seluruh petugas operasional siaga.

”KRB tetap buka seperti biasanya, namun semua petugas saya minta agar siaga. Selain itu, kami juga mengimbau agar para pengunjung KRB tidak berlindung saat angin kencang atau hujan,” ungkapnya.

Kepala Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Yulius H Suprihardo menjelaskan, pihaknya juga sudah memberi peringatan dini kepada pengunjung agar waspada karena sering hujan dan angin kencang.

Ilham safutra/ Abdullah m surjaya/ Haryudi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0828 seconds (0.1#10.140)