Tiga Sasaran Revolusi Mental ASN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, Pencanangan Gerakan Nasional Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga sasaran yakni merubah mindset, cara berpikir, cara pandang.
"Bagaimana tadi sudah disampaikan bapak Presiden, era birokrasi priyayi sudah selesai, kita masuk ke dalam era birokrat yang melayani rakyat," kata Yuddy usai menghadiri upacara HUT Ke-43 Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) 2014 dan Pencanangan Gerakan Nasional Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara di Monas, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Jadi, kata dia, memastikan ASN sebagai representasi dari pemerintahan. Caranya dengan hadir di dalam setiap sendi kehidupan rakyat yang membutuhkan mereka.
"Melayani mereka dengan baik, perlakukan rakyat dengan sebaik-baiknya. Jadi bukan kita yang minta dilayani, tapi kita yang melayani," tuturnya.
Presiden Jokowi, kata dia, juga mengatakan ASN mesti menjadi guru atau teladan bagi masyarakat. "Harus bisa dicontoh, segala sesuatu yang baik yang diharapkan rakyat, kita harus lakukan."
"Itu mindset harus diubah dalam mengimplementasikan ini seluruh pimpinan pemerintahan, penyelenggara negara harus turun ke bawah. Menyampaikan eranya sudah berubah," imbuhnya.
Dia melanjutkan, sasaran yang kedua adalah struktur organisasi. "Amanat Bapak Presiden harus ramping. harus efesien tidak boleh gemuk, tidak boleh ada organisasi-organisasi dalam pemerintahan yang duplikasi fungsi," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, sasaran ketiga adalah budaya kerja yang lebih disiplin, bertanggung jawab,serta mengedepankan kebersamaan dan gotong royong.
"Presiden tadi menyampaikan ini lah saatnya kita mulai meninggalkan ego-ego sektoral, mulailah kita bekerja yang lintas sektoral," imbuhnya.
"Bagaimana tadi sudah disampaikan bapak Presiden, era birokrasi priyayi sudah selesai, kita masuk ke dalam era birokrat yang melayani rakyat," kata Yuddy usai menghadiri upacara HUT Ke-43 Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) 2014 dan Pencanangan Gerakan Nasional Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara di Monas, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Jadi, kata dia, memastikan ASN sebagai representasi dari pemerintahan. Caranya dengan hadir di dalam setiap sendi kehidupan rakyat yang membutuhkan mereka.
"Melayani mereka dengan baik, perlakukan rakyat dengan sebaik-baiknya. Jadi bukan kita yang minta dilayani, tapi kita yang melayani," tuturnya.
Presiden Jokowi, kata dia, juga mengatakan ASN mesti menjadi guru atau teladan bagi masyarakat. "Harus bisa dicontoh, segala sesuatu yang baik yang diharapkan rakyat, kita harus lakukan."
"Itu mindset harus diubah dalam mengimplementasikan ini seluruh pimpinan pemerintahan, penyelenggara negara harus turun ke bawah. Menyampaikan eranya sudah berubah," imbuhnya.
Dia melanjutkan, sasaran yang kedua adalah struktur organisasi. "Amanat Bapak Presiden harus ramping. harus efesien tidak boleh gemuk, tidak boleh ada organisasi-organisasi dalam pemerintahan yang duplikasi fungsi," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, sasaran ketiga adalah budaya kerja yang lebih disiplin, bertanggung jawab,serta mengedepankan kebersamaan dan gotong royong.
"Presiden tadi menyampaikan ini lah saatnya kita mulai meninggalkan ego-ego sektoral, mulailah kita bekerja yang lintas sektoral," imbuhnya.
(kri)