Sarwo Handayani Kandidat Kuat Cawagub DKI Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Teka-teki siapa yang akan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih belum terjawab.
Terbaru, Ahok menyodorkan tiga nama untuk mendampinginya kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Dari tiga nama itu nanti akan diputuskan satu nama untuk dikirimkan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Ketiga nama tersebut yakni mantan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Sarwo Handayani, mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH, dan mantan Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat.
”Saya sudah sampaikan (ke Megawati),” katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin. Ahok mengaku menyodorkan ketiga nama tersebut ke Mega untuk menghormati PDIP sebagai partai yang telah berjasa mengusung dirinya saat bertarung bersama Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada 2012.
Kini kursi gubernur telah ditinggalkan Jokowi karena terpilih menjadi presiden RI. Mantan bupati Belitung Timur itu menyebutkan kursi wagub harus diduduki orang yang berpengalaman di Jakarta. Apalagi, wagub nanti harus bisa bekerja lebih cepat dalam menata Jakarta. ”Saya sudah berkali-kali menyebutkan nama Bu Yani (Sarwo Handayani) sebagai wagub,” ungkapnya.
Penegasan nama Sarwo Handayani dan dua politisi PDIP itu menguburkan harapan DPD PDIP DKI Jakarta. Sebelumnya DPD PDIP DKI Jakarta menggadang-gadangkan nama Boy Bernadi Sadikin sebagai wagub. Para elite DPD PDIP DKI Jakarta itu berkali-kali menyebutkan nama anak Ali Sadikin tersebutuntukmengisijabatanDKI2. Atas keputusan ini, pihak DPD PDIP DKI Jakarta belum dapat dimintakan komentarnya.
Sarwo Handayani yang kini menjadiketuaTimuntukGubernur Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta mengaku jika terpilih menjadi wagub dia akan bekerja semaksimal mungkin membantu gubernur. Dia menganggap penunjukan itu sebagai penghargaan, apresiasi, dan kepercayaan.
”Saya akan menjaganya dengan bekerja semaksimal mungkin membantu gubernur mewujudkan Jakarta baru yang lebih baik,” sebutnya. Condongnya Ahok ke Sarwo Handayani ini disambut Koalisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan, bila ingin stabilitas politik di Jakarta, Ahok harus memilih sosok yang steril dari parpol. Wagub bisa dari kalangan birokrat ataupun profesional. ”Jangan tergesa-gesa dulu mengajukan nama cawagub,” sarannya.
Menurut Prabowo, hingga kini KMP masih mengawal perkara PTUN atas pengangkatan Ahok sebagai gubernur. Bila pengadilan memutuskan bahwa pengangkatan Ahok tidak melanggar konstitusi, KMP akan mengawal kinerja Ahok, termasuk dalam pemilihan wagub. Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas berpendapat, di dalam parpol banyak kalangan profesional.
Tidak sedikit kader parpol berlatar belakang profesional. ”Alangkah baiknya memilih dari parpol yaitu PDIP. Tujuannya agar kondisi politik bisa kondusif. Ahok jadi wagub karena berpasangan dengan Jokowi. Jokowi itu kader PDIP. Pemenangannya di Pilkada 2012 dilakoni PDIP,” ungkapnya.
Ilham safutra
Terbaru, Ahok menyodorkan tiga nama untuk mendampinginya kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Dari tiga nama itu nanti akan diputuskan satu nama untuk dikirimkan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Ketiga nama tersebut yakni mantan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Sarwo Handayani, mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH, dan mantan Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat.
”Saya sudah sampaikan (ke Megawati),” katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin. Ahok mengaku menyodorkan ketiga nama tersebut ke Mega untuk menghormati PDIP sebagai partai yang telah berjasa mengusung dirinya saat bertarung bersama Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada 2012.
Kini kursi gubernur telah ditinggalkan Jokowi karena terpilih menjadi presiden RI. Mantan bupati Belitung Timur itu menyebutkan kursi wagub harus diduduki orang yang berpengalaman di Jakarta. Apalagi, wagub nanti harus bisa bekerja lebih cepat dalam menata Jakarta. ”Saya sudah berkali-kali menyebutkan nama Bu Yani (Sarwo Handayani) sebagai wagub,” ungkapnya.
Penegasan nama Sarwo Handayani dan dua politisi PDIP itu menguburkan harapan DPD PDIP DKI Jakarta. Sebelumnya DPD PDIP DKI Jakarta menggadang-gadangkan nama Boy Bernadi Sadikin sebagai wagub. Para elite DPD PDIP DKI Jakarta itu berkali-kali menyebutkan nama anak Ali Sadikin tersebutuntukmengisijabatanDKI2. Atas keputusan ini, pihak DPD PDIP DKI Jakarta belum dapat dimintakan komentarnya.
Sarwo Handayani yang kini menjadiketuaTimuntukGubernur Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta mengaku jika terpilih menjadi wagub dia akan bekerja semaksimal mungkin membantu gubernur. Dia menganggap penunjukan itu sebagai penghargaan, apresiasi, dan kepercayaan.
”Saya akan menjaganya dengan bekerja semaksimal mungkin membantu gubernur mewujudkan Jakarta baru yang lebih baik,” sebutnya. Condongnya Ahok ke Sarwo Handayani ini disambut Koalisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan, bila ingin stabilitas politik di Jakarta, Ahok harus memilih sosok yang steril dari parpol. Wagub bisa dari kalangan birokrat ataupun profesional. ”Jangan tergesa-gesa dulu mengajukan nama cawagub,” sarannya.
Menurut Prabowo, hingga kini KMP masih mengawal perkara PTUN atas pengangkatan Ahok sebagai gubernur. Bila pengadilan memutuskan bahwa pengangkatan Ahok tidak melanggar konstitusi, KMP akan mengawal kinerja Ahok, termasuk dalam pemilihan wagub. Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas berpendapat, di dalam parpol banyak kalangan profesional.
Tidak sedikit kader parpol berlatar belakang profesional. ”Alangkah baiknya memilih dari parpol yaitu PDIP. Tujuannya agar kondisi politik bisa kondusif. Ahok jadi wagub karena berpasangan dengan Jokowi. Jokowi itu kader PDIP. Pemenangannya di Pilkada 2012 dilakoni PDIP,” ungkapnya.
Ilham safutra
(bbg)