Distro, Bak Jamur di Musim Hujan

Senin, 24 November 2014 - 13:09 WIB
Distro, Bak Jamur di...
Distro, Bak Jamur di Musim Hujan
A A A
Distro kini menjamur di berbagai daerah. Usaha ini selalu berupaya mendekatkan diri dengan tempat-tempat yang biasa didatangi anak muda, target pasarnya.

Menjamurnya distro terlihat di Pasar Santa yang terlekat di Kawasan Senopati Jakarta Selatan. Distro Pasar Santa terletak di lantai dua pasar yang sebenarnya dirancang sebagai pasar tradisional. Namun seiring waktu, lantai dua Pasar Santa berubah menjadi tempat nongkrong yang ramai dikunjungi sejak awal tahun ini.

Tempat nongkrong di lantai dua Pasar Santa tidak hanya dijejali kafe yang menyediakan makanan dan minuman, namun juga sederet distro yang menawarkan sejumlah produk. Mulai dari berbagai produk kaos dan jenis pakaian lain hingga aksesori fashion. Mengingat tempat ini banyak dikunjungi anak muda, fashion yang ditawarkan pun menyesuaikan dengan segmen mereka.

Emanuel Rendi, seorang pengunjung yang sering datang ke Pasar Santa di malam hari, menyebutkan bahwa semakin lama jumlah distro yang menjual pakaian semakin banyak. Kios yang dahulunya banyak kosong kini sudah dipersiapkan untuk dijadikan kafe atau distro. Mahasiswa dari sebuah kampus di Jakarta Selatan ini menyebutkan, banyak anak nongkrong di Pasar Santa yang kemudian tertarik untuk membeli pakaian yang ada.

Dia juga kadang melihat sejumlah produk fashion yang ditawarkan di pasar tersebut. “Letak Pasar Santa strategis, mudah ditempuh dan terjangkau. Sehingga, banyak pengusaha distro yang terlihat tertarik membuka bisnis di pasar ini,” kata Rendi kepada KORAN SINDO.

Sejumlah produk untuk anak muda pun bermunculan. Tidak hanya distro dan kafe, produk lain seperti rokok elektrik (e-cigarette ) pun ada, seperti yang ditawarkan Iswanto. Pedagang yang sejak beberapa bulan lalu berjualan rokok elektrik ini menuturkan, semakin lama jumlah pengunjung terus bertambah. Tidak heran semua produk untuk anak muda bermunculan.

Iswanto menyatakan, kehadiran kafe dan distro secara tidak langsung mengundang pengunjung datang, termasuk mereka yang melihat produk-produk yang dia tawarkan. Pasar ini cocok untuk menampung sejumlah distro, selain karena banyak anak muda yang datang, harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau. Maklum, Pasar Santa sebelumnya diperuntukkan untuk pasar tradisional dengan harga sewa yang sangat murah.

“Harga sewa kios di sini sangat murah. Hanya Rp3 juta per empat meter persegi per bulan. Harga murah ini karena memang harga kios sama dengan kios pasar tradisional pada umumnya,”ujar Iswanto. Distro berpotensi berkembang di berbagai daerah, mengingat jumlah anak muda yang sangat banyak. Sejumlah pengusaha pemula pun berusaha menggaet pasar anak muda ini dengan menawarkan sejumlah pakaian yang menunjukkan karakter mereka sendiri.

Usaha membuat produk pakaian untuk anak muda ini juga dilakukan Syafli Antia, pemuda kelahiran 1987 asal Padang, Sumatera Barat. Dia membuat kaos bermerek OMG, singkatan dari oh my God. Saat ini Antia baru memasarkan produk melalui media online. Dia berusaha menyediakan kualitas yang diinginkan konsumen. “Bisa dibilang palugadapalugada, Apa yang lu mau gue ada. Kita juga cari supplier. Itu terus berkembang,” kata Antia.

Saat ini target yang dia bidik baru mahasiswa dan organisasi. Kemampuan produksi Antia bisa sampai 100 potong per hari. Mulai dari kaos, kemeja, jaket, sweater, baju khusus pria. Bisnis Antia berkembang di dua kota besar, yakni Padang dan Bandung, dengan total omzet sekitar Rp300 juta per bulan.

Saat ini Antia mempekerjakan tujuh karyawan tetap, termasuk satu manajer, dan sisanya freelance. Raihan bisnis yang diperolehnya melalui bisnis online sekitar 72%, sisanya offline. Sejumlah kisah sukses yang ditorehkan pengusaha distro menunjukkan bahwa pasar anak muda tidak ada matinya.

Pasar ini akan selalu menyambut pengusaha kreatif yang bisa menyediakan kebutuhan anak muda. Brand dan kualitas menjadi penentu apakah sebuah produk bisa bertahan di pasar anak muda.

Islahuddin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0897 seconds (0.1#10.140)