Totalitas kaum Perempuan

Minggu, 23 November 2014 - 11:07 WIB
Totalitas kaum Perempuan
Totalitas kaum Perempuan
A A A
Anda seorang ibu? Atau akan menjadi seorang ibu, atau masih jauh dari predikat itu, atau pasangan dari ibu itu sendiri, atau bahkan merupakan keturunan biologis dari seorang ibu? Ada baiknya Anda datang ke pameran ini.

Setiap dari kita memang memiliki tugas masingmasing di dunia. Begitu pula yang dijalani seorang perempuan.

Semua kisah kehidupan yang dijalani perempuan diceritakan secara detail di pameran Apa Kabar Ibu? #2 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Termasuk ketotalan perempuan di semua bidang yang digeluti. Tanpa harus mengesampingkan kodrat alaminya sebagai seorang ibu, dan tidak larut dalam berbagai kompleksitas yang dijalani dalam keseharian.

Tidak melulu harus tampil kuat, tapi juga tidak perlu termehekmehek menyikapi banyak hal. Pameran hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dengan Komunitas 4 Perempuan serta Himpunan Mahasiswa Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini dihelat sejak 17 hingga 28 November mendatang. Gelaran ini merupakan kelanjutan dari pameran bertajuk serupa yang pernah digelar di Bandung, 2011 silam.

Bedanya, saat ini pameran diangkat dalam skala nasional yang lebih luas. Menurut kurator Anunsiata Srisabda, Apa Kabar Ibu? #2 bukanlah sekadar pameran yang menyajikan kekayaan hasil olah cipta para seniwati, melainkan lebih mempersoalkan pada aktualisasi diri dan berbagi cerita tentang aktivitas profesional para penggiat seni rupa, seni tari, seni musik, fesyen, teater, dan sastra yang meluas hingga merambah bidang manajemen, bisnis, pendidikan dan penelitian di bidang kesenian.

Tak hanya itu, pameran ini juga menginterpretasikan sebuah kesadaran untuk membuka diri, berbagi pikiran, dan pengalaman hidup berkesenian yang dijalani para penggiat seni yang kesemuanya adalah perempuan. Ada 14 perempuan hebat asal Bandung dan Jakarta yang menorehkan karyanya dalam berbagai bentuk, seperti karya lukis, lukisan teknik border, sulam, batik, fesyen, pertunjukan seni gerak, musik, teater.

Mereka di antaranya Heyi Ma’mun (seniwati rupa), Sugiyati Anirun (teater), Ine Arini (tari), Ully Sigar Rusady (musisi), Yvonne de Fretes (sastrawati), Sammaria Simanjuntak (sineas), Tiarma Sirait (fesyen). Karya lukis aliran abstrak hasil torehan Heyi akan menyambut pengunjung di pintu masuk. Karya seni berbahan embossed dan colagge ini tetap berdasar pada karya lukisnya.

Lalu ada tujuh karya foto jepretan Tiarma berjudul Transporter & Transformer. Masing-masing pigura foto ini mengabadikan empat figur manusia, dua lelaki dan dua perempuan. Kesemuanya memakai baju asli Indonesia, yakni batik. Khusus yang perempuannya mengenakan gaun motif batik dengangaya zamankolonial, yang membelendung di bagian bawah atau kaki. Satu hal yang sama yakni semua figur menggunakan penutup muka atau topeng. Setelah itu kita diantar pada sebuah karya yang mengingatkan akan kodrat kita sebagai perempuan.

Seni berjudul Pada Suatu Hari di Rumah Bersalin karya Ine. Berbagai frame menampilkan sosok Ine yang memang total dalam dunia seni, tak hanya tari, tapi juga dunia teater. Tepat di tengahnya terdapat kerangka ranjang logam yang merepresentasikan tempat seorang perempuan melahirkan, beserta beberapa kain putih yang berserakan di pinggirnya.

Ranjang ini juga digunakan pada pementasan dengan judul yang sama pada tahun 2006 hingga 2008. Satu hal yang menjadi pesan penting Ine adalah, bahwa menjadi hamil ternyata bukan sekadar hukum alam yang terberi (given) dan berlangsung secara alamiah begitu saja. Menjadi hamil bukan hanya sekadar alamiah (nature), melainkan pula sebuah kebudayaan (culture).

Kehamilan adalah kekuatan dan bahkan pengalaman yang tidak bisa dialami oleh orang lain kecuali oleh perempuan! Hamil hanya milik perempuan! Demikian tegas Ine. Selain menjalani kehakikian sebagai seorang perempuan, pengunjung akan dibawa ke kehidupan perempuan yang lain, yakni Berbagi Ruang Berbagi Gagasan karya Herra Pahlasari.

Susi susanti
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3999 seconds (0.1#10.140)