Polisi Buru Teman Dekat Sri Wahyuni
A
A
A
JAKARTA - Polisi memburu pria berinisial JAH teman dekat Sri Wahyuni, 42, yang ditemukan tewas membusuk di dalam mobil di area parkir Terminal IID Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Tangerang.
Dari penelusuran rekaman closed circuit television (CCTV) di bandara, polisi mendapatkan bukti keterlibatan JAH. Terlihat saat masuk ke parkiran bandara, JAH mengemudikan Honda Freed milik korban. “Wajahnya memang dia, bahkan pihak keluarga juga mengenali kalau itu adalah JAH laki-laki yang dekat dengan korban,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kemarin.
Menurut dia, penyidik Polda Metro Jaya bersama Polres Bandara Soekarno-Hatta sudah membentuk tim yang bergerak ke beberapa alamat yang diduga tempat persembunyian JAH. “Dia belum ditetapkan sebagai tersangka, namun ada dugaan dia mengetahui bahkan pelaku dalam kasus kematian korban,” katanya.
Pihaknya belum menyimpulkan penyebab tewasnya istri pengusaha batu bara itu. “ Hasil visumnya belum keluar, mungkin minggu depan baru keluar,” ucapnya. Sambil menunggu hasil visum, penyidik telah meminta keterangan keluarga korban, petugas keamanan bandara yang menemukan korban, dan petugas jaga loket parkir.
Penyidik juga mendalami komunikasi terakhir korban dengan JAH, karena ditemukan ada beberapa kali komunikasi. “Kita selidiki semua kemungkinan, intinya kita kejar dulu si JAH ini,” imbuhnya. Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol CH Pattopoi mengatakan masih menunggu hasil laboratorium dan hasil autopsi dari RSCM Jakarta Pusat. Untuk memperkuat penyebab kematian Sri, pihak RSCM diminta memeriksa cairan tubuh korban.
“Karena saat olah tempat kejadian perkara (TKP) awal tidak ditemukan unsur-unsur penganiayaan, maka kami mencoba untuk memeriksakan cairan tubuh korban agar lebih jelas penyebab kematian korban,” ujarnya. Di tempat lain, Sri dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kemarin.
Prosesi pemakaman diwarnai isak tangis anggota keluarga dan para kerabat. Bahkan anak kedua Sri bernama Anggia Faradira, 15, tak kuasa melihat jenazah ibunya. Dia kemudian terpaksa dipapah oleh kakaknya, Yopie Siregar dan ayahnya, Yan Arif Siregar. Yopie mengatakan bertemu dengan ibunya untuk terakhir kali pada Jumat 14 November lalu.
“Beliau masih dalam kondisi biasa-biasa saja. Saya pun enggak ada firasat apa pun,” ujarnya. Pihak keluarga tidak memiliki dugaan apa-apa terkait kematian ibunya. Apakah ibu dibunuh atau tidak, mungkin ini sudah takdir hanya jalannya saja yang berbeda, tuturnya. Yan Arif menyerahkan penyelidikan kasus kematian istrinya kepada kepolisian. Saat ini proses autopsi dilakukan pada bagian dalam tubuh dan bagian luar tubuh korban.
“Pada bagian luar hasilnya nihil karena memang tubuh istri saya sudah sulit, sedangkan pada bagian dalam baru bisa diumumkan minggu depan,” katanya. Seperti diberitakan, Sri Wahyuni, warga Perumahan Green Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, ditemukan tewas membusuk di dalam Honda Freed B 123 SRI di area parkir Terminal IID Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/11).
Saat ditemukan, korban berada di kursi depan penumpang. Diduga, ibu dua anak tersebut menjadi korban pembunuhan karena ada ceceran darah di mobil itu.
Helmi syarif/Denny irawan/Sindonews
Dari penelusuran rekaman closed circuit television (CCTV) di bandara, polisi mendapatkan bukti keterlibatan JAH. Terlihat saat masuk ke parkiran bandara, JAH mengemudikan Honda Freed milik korban. “Wajahnya memang dia, bahkan pihak keluarga juga mengenali kalau itu adalah JAH laki-laki yang dekat dengan korban,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kemarin.
Menurut dia, penyidik Polda Metro Jaya bersama Polres Bandara Soekarno-Hatta sudah membentuk tim yang bergerak ke beberapa alamat yang diduga tempat persembunyian JAH. “Dia belum ditetapkan sebagai tersangka, namun ada dugaan dia mengetahui bahkan pelaku dalam kasus kematian korban,” katanya.
Pihaknya belum menyimpulkan penyebab tewasnya istri pengusaha batu bara itu. “ Hasil visumnya belum keluar, mungkin minggu depan baru keluar,” ucapnya. Sambil menunggu hasil visum, penyidik telah meminta keterangan keluarga korban, petugas keamanan bandara yang menemukan korban, dan petugas jaga loket parkir.
Penyidik juga mendalami komunikasi terakhir korban dengan JAH, karena ditemukan ada beberapa kali komunikasi. “Kita selidiki semua kemungkinan, intinya kita kejar dulu si JAH ini,” imbuhnya. Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol CH Pattopoi mengatakan masih menunggu hasil laboratorium dan hasil autopsi dari RSCM Jakarta Pusat. Untuk memperkuat penyebab kematian Sri, pihak RSCM diminta memeriksa cairan tubuh korban.
“Karena saat olah tempat kejadian perkara (TKP) awal tidak ditemukan unsur-unsur penganiayaan, maka kami mencoba untuk memeriksakan cairan tubuh korban agar lebih jelas penyebab kematian korban,” ujarnya. Di tempat lain, Sri dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kemarin.
Prosesi pemakaman diwarnai isak tangis anggota keluarga dan para kerabat. Bahkan anak kedua Sri bernama Anggia Faradira, 15, tak kuasa melihat jenazah ibunya. Dia kemudian terpaksa dipapah oleh kakaknya, Yopie Siregar dan ayahnya, Yan Arif Siregar. Yopie mengatakan bertemu dengan ibunya untuk terakhir kali pada Jumat 14 November lalu.
“Beliau masih dalam kondisi biasa-biasa saja. Saya pun enggak ada firasat apa pun,” ujarnya. Pihak keluarga tidak memiliki dugaan apa-apa terkait kematian ibunya. Apakah ibu dibunuh atau tidak, mungkin ini sudah takdir hanya jalannya saja yang berbeda, tuturnya. Yan Arif menyerahkan penyelidikan kasus kematian istrinya kepada kepolisian. Saat ini proses autopsi dilakukan pada bagian dalam tubuh dan bagian luar tubuh korban.
“Pada bagian luar hasilnya nihil karena memang tubuh istri saya sudah sulit, sedangkan pada bagian dalam baru bisa diumumkan minggu depan,” katanya. Seperti diberitakan, Sri Wahyuni, warga Perumahan Green Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, ditemukan tewas membusuk di dalam Honda Freed B 123 SRI di area parkir Terminal IID Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/11).
Saat ditemukan, korban berada di kursi depan penumpang. Diduga, ibu dua anak tersebut menjadi korban pembunuhan karena ada ceceran darah di mobil itu.
Helmi syarif/Denny irawan/Sindonews
(bbg)