TNI Akan Cetak Master Intelijen

Selasa, 18 November 2014 - 13:31 WIB
TNI Akan Cetak Master Intelijen
TNI Akan Cetak Master Intelijen
A A A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) ingin mencetak master intelijen lewat Sekolah Manajemen dan Analis Intelijen. Langkah tersebut sebagai bagian antisipasi terhadap perubahan zaman.

“Ada sasaran yang ingin dicapai dalam sekolah ini, yakni peningkatan kemampuan intelijen guna menciptakan master intelijen,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menjadi inspektur upacara pembukaan sekolah di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.

Menurut dia, TNI ingin para perwira menengah (pamen) menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan intelijen dengan belajar di sekolah tersebut. “Menurut pandangan saya, saat ini para pamen tak usah memikirkan soal jabatan. Karena nantinya akan menjadi master intelijen,” katanya di hadapan puluhan siswa sekolah intelijen.

Panglima TNI meminta mereka tidak terlalu memikirkan apakah sekolah itu membuat mereka naik jabatan, tetapi berpikir untuk menjadikannya sebagai jalan mengembangkan karier prajurit TNI. “Tak perlu kecil hati. Yang terpenting agar menekuni bidang intelijen ini,” kata Moeldoko.

Panglima TNI berharap para siswa sekolah intelijen gelombang pertama ini menekuni setiap pelajaran yang diberikan dan mengasah kemampuan intelijen mereka. “Saya minta agar soal-soal yang diberikan tidak sama. Kasih beban yang seberat-beratnya agar para siswa mampu mengasah dengan baik kemampuan intelijennya, anggaran akan disiapkan.

Soal pengembangan SDM, saya tak perlu hitung-hitung, yang penting bisa berkembang dengan baik,” ucapnya. Panglima TNI menjelaskan penguatan intelijen harus dilakukan karena setelah reformasi persoalan intelijen menjadi kacau balau dan bahkan ada upaya untuk mengecilkan peran dan fungsinya.

Menurut dia, sebelumnya Indonesia pernah memiliki tokoh dan master intelijen yang hebat dan diakui dunia seperti LB Moerdani dan AM Hendropriyono. Namun setelah itu hingga kini belum ada lagi master intelijen Indonesia. Sebagaimana diketahui saat ini ada sejumlah tantangan yang dihadapi pemerintah, yakni tantangan perang cyber , pangan, dan energi. Ketiganya membutuhkan keterampilan bagi segenap aparat intelijen.

Sucipto/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5791 seconds (0.1#10.140)