Anak Muda Kian Minati Hunian Vertikal

Senin, 17 November 2014 - 13:00 WIB
Anak Muda Kian Minati...
Anak Muda Kian Minati Hunian Vertikal
A A A
Gaya hidup pengusaha muda yang dinamis dan dituntut untuk selalu produktif membuat sejumlah pengembang melirik peluang ini.

Tempat tinggal yang nyaman, dekat dengan kantor, dan senantiasa terhubung dengan berbagai layanan hiburan menjadi incaran sebagian besar para CEO muda.

Selain berdasarkan kebutuhan, tinggal di apartemen mewah telah menjadi gaya hidup bagi pengusaha muda. Tak ayal, bila dalam beberapa tahun ini sejumlah pengembang hunian vertikal khususnya di Jakarta banyak diburu anakanak muda berduit.

Dengan harga sekitar Rp500-800 jutaan, apartemen mewah sudah bisa didapat. Karena ramainya konsumen yang membidik hunian vertikal di Jakarta, salah satu pengembang PT Wika Realty pada tahun ini telah kehabisan pasokan. Namun, para CEO muda yang masih berminat untuk bertempat tinggal di hunian vertikal mewah di Ibu Kota patut berbahagia karena pasokan sudah dijamin ada untuk tahun depan. Tetapi dipastikan, harga yang ditetapkan akan mengalami perbedaan.

Harga sewa maupun beli apartemen pada tahun depan diprediksi akan naik seiring dengan semakin sedikitnya pasokan, sementara sebaliknya permintaan semakin tinggi. Meski begitu, persoalan ketetapan harga tidak akan menjadi persoalan serius bagi pelanggan dari kalangan pengusaha muda.

Kepala pemasaran PT Wika Realty Stevie Ramadhan mengatakan, kebanyakan konsumen yang datang adalah pengusaha-pengusaha muda. Mereka ingin memiliki apartemen yang berlokasi dekat dengan kantor. Selain untuk menghindari kemacetan, jarak tempuh yang dekat membuat pikiran mereka selalu segar dan tetap terjaga produktivitasnya.

“ Sekitar 60% di antara pengusaha muda yang membeli apartemen di Jakarta untuk investasi sekaligus untuk tempat tinggal. Sementara, 40% lainnya memilih semata-mata untuk tempat tinggal,” kata Stevie, kepada KORAN SINDO, saat ditemui di sela-sela Pameran Real Estate Expo 2014 di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin.

Di Jakarta 60% pengusaha muda memburu apartemen untuk tempat tinggal, sementara 40% untuk investasi, sama halnya di Surabaya dan Yogyakarta, dua daerah ini sedang mengalami momentum kejayaannya untuk sektor hunian vertikal. Jika dua tahun lalu harga yang dipatok untuk satu apartemen dengan luas sekitar 25 meter persegi berharga Rp300 juta, kini sudah naik menjadi Rp500 juta.

Jadi, bagi siapa pun, sebenarnya tak ada ruginya jika ingin mengambil apartemen karena harga hunian vertikal dipastikan akan terus meningkat setiap tahun. Menurut Stevie, dalam lima tahun ke depan harga apartemen diprediksi akan meningkat berlipat-lipat. Dari harga yang sekarang Rp500 juta bisa lebih tinggi mencapai Rp900 juta. Ramainya minat konsumen terhadap hunian vertikal juga dirasakan salah satu pengembang Green Lake View Depok. Permintaan bukan hanya datang dari kalangan pengusaha muda, melainkan juga sejumlah mahasiswa.

“Ada banyak mahasiswa yang memilih tinggal di apartemen sini. Sebab dibanding mereka harus bayar kos Rp2 juta per bulan, lebih baik mereka beli apartemen Rp4 juta per bulan. Dalamempat tahun, sebuah apartemen dengan harga Rp200-an juta sudah bisa mereka dapat,” ungkap Sales Marketing Green Lake View Depok Putri Sidan. Tahun ini pasokan hunian vertikal di Green Lake View Depok sudah 80%.

Diprediksi, hingga akhir 2014 pasokan akan habis seiring dengan permintaan yang makin meningkat. “Harga apartemen di sini dimulai dari Rp200-350 jutaan, dengan dua pemandangan yang menarik, yaitu Gunung Pancar dan Danau Situ Rawa Kalong seluas 9 hektare,” tutur Putri kepada KORAN SINDO. Bagi yang berpendapatan Rp10 juta ke atas, dengan cicilan per bulan hanya Rp4 juta, maka sudah aman untuk berinvestasi di sektor properti apartemen.

“Mahasiswa saja berani untuk tinggal di apartemen, apalagi pengusaha muda,” tantang Putri. GreenLakeView Depok memiliki beberapa keunggulan karena terhubung dengan sejumlah fasilitas, seperti akses menuju Jakarta melalui Tol Cijago, lokasi dengan pemandangan yang menarik, rumah sakit, kolam renang, sport club, shuttle bus, jogging track, tennis & badminton court, dan tak terkecuali terkoneksi dengan pusatpusat perbelanjaan di sekitar Depok.

“Mahasiswa UI yang tinggal di apartemen ini tidak perlu membawa mobil sendiri atau naik bus umum, karena dari sini sudah disediakan bus menuju kampus UI Depok,” kata Putri.

Nafi muthohirin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6604 seconds (0.1#10.140)