Tanpa Bekal Wawasan, Remaja Rentan Jadi Korban Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Memberikan wawasan tentang masalah narkotika kepada remaja dinilai sebagai sesuatu yang penting.
Pasalnya pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba mengikuti tren dan gaya hidup.
"Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Bila anak-anak dan remaja rusak karena narkoba maka masa depannya akan menjadi suram/bahkan dapat hancur dan mati sia-sia," ucap Suhartini Saragih, SKM, Kasi Fasilitasi Rehabilitasi Komponen Masyarakat BNN, dalam diskusi bagi Pelajar SMPN 92, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (16/11/2014).
Dia menambahkan, narkotika dapat mengubah struktur sistem saraf otak sehingga pecandu akan kehilangan akal sehat dalam menilai situasi nyata, seperti contoh kasus Apriani.
Suhartini memberikan tips kepada peserta dalam mengenali penyalahguna narkotika agar mereka dapat berhati-hati. Antara lain apatis, sering mengantuk, emosional, mengabaikan kebersihan.
"Kemudian banyak sayatan/suntikan, sering mengurung diri di kamar/kamar mandi, ditemukan alat bantu penggunaan narkoba seperti bong dan jarum suntik," terangnya.
Sementara, Kepala Sekolah SMPN 92 Bambang Priawan mengimbau para orang tua siswa agar ikut memperhatikan kebiasaan putra-putrinya dalam kehidupan setelah mereka selesai sekolah.
Dia menegaskan akan mengeluarkan siswa dari sekolah jika kedapatan mengonsumsi narkoba.
Pasalnya pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba mengikuti tren dan gaya hidup.
"Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Bila anak-anak dan remaja rusak karena narkoba maka masa depannya akan menjadi suram/bahkan dapat hancur dan mati sia-sia," ucap Suhartini Saragih, SKM, Kasi Fasilitasi Rehabilitasi Komponen Masyarakat BNN, dalam diskusi bagi Pelajar SMPN 92, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (16/11/2014).
Dia menambahkan, narkotika dapat mengubah struktur sistem saraf otak sehingga pecandu akan kehilangan akal sehat dalam menilai situasi nyata, seperti contoh kasus Apriani.
Suhartini memberikan tips kepada peserta dalam mengenali penyalahguna narkotika agar mereka dapat berhati-hati. Antara lain apatis, sering mengantuk, emosional, mengabaikan kebersihan.
"Kemudian banyak sayatan/suntikan, sering mengurung diri di kamar/kamar mandi, ditemukan alat bantu penggunaan narkoba seperti bong dan jarum suntik," terangnya.
Sementara, Kepala Sekolah SMPN 92 Bambang Priawan mengimbau para orang tua siswa agar ikut memperhatikan kebiasaan putra-putrinya dalam kehidupan setelah mereka selesai sekolah.
Dia menegaskan akan mengeluarkan siswa dari sekolah jika kedapatan mengonsumsi narkoba.
(dam)