Targetkan TNI Jadi 10 Terbaik Dunia

Jum'at, 14 November 2014 - 13:11 WIB
Targetkan TNI Jadi 10...
Targetkan TNI Jadi 10 Terbaik Dunia
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menargetkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi sepuluh terkuat di dunia pada 2019. Saat ini kekuatan militer Indonesia telah masuk pada urutan 19 besar di dunia atau 9 besar se-Asia-Pasifik.

“Ke depannya, target kami bisa masuk di 10 besar dunia. Atau paling tidak minimal 15 besar,” kata Menhan Ryamizard Ryacudu seusai memberikan pengarahan kepada 311 perwira tinggi (pati) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.

Mantan KSAD itu mengungkapkan, pemerintahan baru sekarang sangat mendukung untuk terus melanjutkan pembangunan kekuatan TNI untuk mencapai kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) seperti yang sudah dilakukan. Menhan juga mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi penurunan rasa nasionalisme di dalam diri masyarakat.

Masalah pertahanan negara bukan hanya tanggung jawab dari TNI melainkan seluruh unsur baik TNI, pemerintah, dan warga negara Indonesia yang memiliki tanggung jawab bersama.

Senada, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, pemerintahan baru memberikan semangat yang kuat untuk melanjutkan pembangunan kekuatan militer TNI. Menurut Panglima, Menhan memiliki obsesi yang luar biasa dan berharap minimum essential force (MEF) Indonesia 2019 meningkat.

”Kalau saat ini kekuatan TNI itu 19 di dunia atau 9 di Asia-Pasifik, Menhan punya obsesi yang luar biasa, Menhan membuat proyeksi Indonesia akan menjadi kekuatan 10 besar didunia,” tegasnya. Mantan Pangdam III Siliwangi ini mengatakan bahwa Indonesia harus optimistis.

Bila pembangunan ekonomi berjalan dengan baik maka target tersebut pasti akan terwujud. Untuk mempersiapkan itu, pembinaan teritorial dan prajurit TNI harus dimaksimalkan. “Bagaimana mengembangkan militansi prajurit TNI. Jangan sampai alutsistanya baru, tapi militansinya kendur dan sebagainya ini yang jadi penekanan,” paparnya.

Panglima menjabarkan, secara hitung-hitungan kekuatan angkatan bersenjata (AB) suatu negara itu dilihat dari kualitas dan kuantitas. Secara kuantitas, kata Panglima, bisa dikalkulasi dari jumlah yang dimilikinya. Sedangkan secara kualitas dilihat dari persenjataan yang high technology, kemudian kualitas pelatihan dan pengalaman tempur.

“Itu yang dihitung. Kalau sekarang kuantitas dan kualitas kita pada rencana strategis (renstra) I MEF ini sudah 38%, pada 2019 proyeksinya 70%. Kalau nanti bisa melampaui 70%,pasti kita bertenggernya di 10 besar di dunia,” tegasnya.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Ida Bagus Putu Dunia sepakat dengan rencana pemerintah yang akan meningkatkan alutsista untuk mengamankan wilayah Indonesia yang cukup luas. Global Firepower In-dex memeringkatkan kekuatan militer 106 negara di dunia pada 2014.

Berdasarkan lebih dari 50 faktor terutama total alokasi anggaran militer, jumlah personel, hingga alutsista. Indeks ini fokus pada kuantitas mengesampingkan keberadaan persenjataan nuklir dan mengabaikan negara yang tidak memiliki angkatan laut karena tidak berpantai. Hasilnya, posisi pertama diduduki oleh Amerika Serikat dibayangi Rusia dan China di posisi 2 dan 3. Sedangkan Indonesia berada di urutan 19 dunia dan 9 di Asia Pasifik.

Sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8291 seconds (0.1#10.140)