Rapimnas Bisa Muluskan Langkah Ical
A
A
A
JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Yogyakarta pada 18-20 November 2014 diprediksi bakal memuluskan langkah Aburizal Bakrie (Ical) untuk terpilih secara aklamasi pada musyawarah nasional (munas) mendatang.
Menjelang Rapimnas Golkar, isu percepatan munas ini kian mengemuka. Hal itu dimunculkan kubu yang selama ini menghendaki ada regenerasi di tubuh partai beringin. Sejauh ini Ical belum menyatakan akan maju di munas kendati dia mengklaim sudah mendapat dukungan mayoritas DPD I dan DPD II.
Ketua Pelaksana Rapimnas Nurdin Halid menepis anggapan rapimnas nanti akan dijadikan ajang pramunas. Menurut dia, Ical selama ini selalu konsisten dengan konstitusi partai sehingga tidak ada skenario seperti yang diisukan itu.
“Pak Ical selalu menyatakan bahwa kita harus konsisten dengan hasil Munas 2009 di Riau. Kecuali jika 2/3 DPD menghendaki munas dipercepat sesuai dengan AD/ART, itu bisa saja. Tapi Ical tidak pernah meminta munas dipercepat. Dia tetap konsisten munas digelar pada 2015,” jelasnya kemarin.
Diamengatakan, selain membahas jadwal pelaksanaan munas, rapimnas akan membahas isu-isu strategis seperti Undang- Undang (UU) Pemilu, Perppu Pilkada, dan posisi Golkar di Koalisi Merah Putih (KMP). Isu percepatan munas itu disampaikan fungsionaris DPP Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa.
Dia menjelaskan, berdasarkan rapat konsultasi nasional, diputuskan menggelar rapimnas di Yogyakarta. Sebelum itu akan diadakan lagi rapat konsultasi nasional dengan para ketua DPD provinsi di Bali. Agun menjelaskan, para ketua DPP sudah diminta menyampaikan bahan laporan pertanggungjawaban di munas.
Jadwal munas ini sendiri sesuai dengan skenario akan digelar pada 27 November di Bandung. “Menyikapi hal ini saya berpandangan bahwa ini langkah mau menang sendiri dengan cara-cara yang tidak demokratis. Misalnya mempersiapkan bahan munas untuk diputuskan di rapimnas di mana persyaratan untuk menjadi ketua umum harus mendapatkan dukungan 10 DPD provinsi dan 30% DPD II,” kata Agun.
Menurut dia, jika benar skenarionya itu, hal tersebut sama saja memotong kesempatan orang lain untuk maju bersaing. Mengenai dukungan bagi Ical kembali maju, Nurdin Halid mengatakan memang banyak aspirasi dari daerah yang meminta itu. Namun sampai kini yang bersangkutan belum memberikan tanggapan terhadap permintaan tersebut.
Tidak hanya itu, Ical juga tidak pernah melakukan penggalangan ke daerah-daerah. “Jadi itu sama sekali tidak benar, saya tahu persis karena saya ketua organisasi dan daerah. Di rapimnas nanti akan ditentukan apakah munas dipercepat atau tidak,” ujarnya kemarin seusai rapat pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.
Dia mengaku, rapimnas ini digelar karena ada aspirasi internal dan eksternal. Aspirasi tersebut muncul setelah pihaknya menggelar rapat konsultasi nasional. Senada, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengaku sejauh ini tidak ada pernyataan resmi dari Ical mengenai percepatan munas. Namun dia tidak membantah itu bisa terjadi jika forum rapimnas menghendaki.
“Munas ini akan dibicarakan di rapimnas. Di situ akan direkomendasikan kapan munas dilakukan, kalau disepakati munas pada 2014, ya, bisa juga,” ucapnya. Mantan anggota DPR itu mengaku pelaksanaan munas sering kali menjadi perdebatan. Oleh karena itu, dia menyarankan semua pihak menunggu hasil rapimnas.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada perubahan aturan tanpa ada kesepakatan di tingkat paling tinggi, yakni munas. “Asas fairness dan demokrasi tetap diusung. Kalau mau bertarung, bertarung saja secara fair dan terbuka. Memang sebaiknya dilakukan secara demokratis, tidak memasung hak orang lain,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham mengimbau para calon ketua umum yang akan maju di munas menghormati DPD selaku pemilik suara yang hendak mencalonkan Ical. “Tidak boleh ada yang melarang-larang, semuanya harus dikembalikan kepada mereka yang punya hak suara,” kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Menurut Idrus, pemilik suara dalam Munas Golkar adalah DPD I, DPD II, DPP, organisasi pendiri, serta organisasi sayap partai. Mereka semua, kata dia, punya hak untuk mendukung siapa yang dianggap tepat memimpin Golkar ke depan. “Sekarang juga sudah banyak yang memberikan dukungan kepada Pak Ical, ada yang secara langsung, ada yang melalui faks,” ujarnya.
Idrus mempersilakan semua calon untuk menggalang dukungan dengan cara-cara demokratis. “PakIcalbetapapunbelum pernah menyatakan siap maju, tetapi sebagai kader militan sudah tentu beliau tidak akan menghindar ketika para pemilik suara memberikan kepercayaan dan dukungan,” jelas Idrus.
Dia juga yakin rapimnas tidak bisa mendadak berubah menjadi munas. “Rapimnas akan membahas draf yang kemudian menjadi dasar dalam munas. Tidak mungkin agendanya rapimnas, tetapi kemudian berubah jadi munas untuk pemilihan ketua umum,” jelasnya. Calon ketua umum yang akan maju di Munas Partai Golkar 2015 antara lain Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, MS Hidayat, dan Agung Laksono.
Sucipto/Rahmat sahid
Menjelang Rapimnas Golkar, isu percepatan munas ini kian mengemuka. Hal itu dimunculkan kubu yang selama ini menghendaki ada regenerasi di tubuh partai beringin. Sejauh ini Ical belum menyatakan akan maju di munas kendati dia mengklaim sudah mendapat dukungan mayoritas DPD I dan DPD II.
Ketua Pelaksana Rapimnas Nurdin Halid menepis anggapan rapimnas nanti akan dijadikan ajang pramunas. Menurut dia, Ical selama ini selalu konsisten dengan konstitusi partai sehingga tidak ada skenario seperti yang diisukan itu.
“Pak Ical selalu menyatakan bahwa kita harus konsisten dengan hasil Munas 2009 di Riau. Kecuali jika 2/3 DPD menghendaki munas dipercepat sesuai dengan AD/ART, itu bisa saja. Tapi Ical tidak pernah meminta munas dipercepat. Dia tetap konsisten munas digelar pada 2015,” jelasnya kemarin.
Diamengatakan, selain membahas jadwal pelaksanaan munas, rapimnas akan membahas isu-isu strategis seperti Undang- Undang (UU) Pemilu, Perppu Pilkada, dan posisi Golkar di Koalisi Merah Putih (KMP). Isu percepatan munas itu disampaikan fungsionaris DPP Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa.
Dia menjelaskan, berdasarkan rapat konsultasi nasional, diputuskan menggelar rapimnas di Yogyakarta. Sebelum itu akan diadakan lagi rapat konsultasi nasional dengan para ketua DPD provinsi di Bali. Agun menjelaskan, para ketua DPP sudah diminta menyampaikan bahan laporan pertanggungjawaban di munas.
Jadwal munas ini sendiri sesuai dengan skenario akan digelar pada 27 November di Bandung. “Menyikapi hal ini saya berpandangan bahwa ini langkah mau menang sendiri dengan cara-cara yang tidak demokratis. Misalnya mempersiapkan bahan munas untuk diputuskan di rapimnas di mana persyaratan untuk menjadi ketua umum harus mendapatkan dukungan 10 DPD provinsi dan 30% DPD II,” kata Agun.
Menurut dia, jika benar skenarionya itu, hal tersebut sama saja memotong kesempatan orang lain untuk maju bersaing. Mengenai dukungan bagi Ical kembali maju, Nurdin Halid mengatakan memang banyak aspirasi dari daerah yang meminta itu. Namun sampai kini yang bersangkutan belum memberikan tanggapan terhadap permintaan tersebut.
Tidak hanya itu, Ical juga tidak pernah melakukan penggalangan ke daerah-daerah. “Jadi itu sama sekali tidak benar, saya tahu persis karena saya ketua organisasi dan daerah. Di rapimnas nanti akan ditentukan apakah munas dipercepat atau tidak,” ujarnya kemarin seusai rapat pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.
Dia mengaku, rapimnas ini digelar karena ada aspirasi internal dan eksternal. Aspirasi tersebut muncul setelah pihaknya menggelar rapat konsultasi nasional. Senada, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengaku sejauh ini tidak ada pernyataan resmi dari Ical mengenai percepatan munas. Namun dia tidak membantah itu bisa terjadi jika forum rapimnas menghendaki.
“Munas ini akan dibicarakan di rapimnas. Di situ akan direkomendasikan kapan munas dilakukan, kalau disepakati munas pada 2014, ya, bisa juga,” ucapnya. Mantan anggota DPR itu mengaku pelaksanaan munas sering kali menjadi perdebatan. Oleh karena itu, dia menyarankan semua pihak menunggu hasil rapimnas.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada perubahan aturan tanpa ada kesepakatan di tingkat paling tinggi, yakni munas. “Asas fairness dan demokrasi tetap diusung. Kalau mau bertarung, bertarung saja secara fair dan terbuka. Memang sebaiknya dilakukan secara demokratis, tidak memasung hak orang lain,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham mengimbau para calon ketua umum yang akan maju di munas menghormati DPD selaku pemilik suara yang hendak mencalonkan Ical. “Tidak boleh ada yang melarang-larang, semuanya harus dikembalikan kepada mereka yang punya hak suara,” kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Menurut Idrus, pemilik suara dalam Munas Golkar adalah DPD I, DPD II, DPP, organisasi pendiri, serta organisasi sayap partai. Mereka semua, kata dia, punya hak untuk mendukung siapa yang dianggap tepat memimpin Golkar ke depan. “Sekarang juga sudah banyak yang memberikan dukungan kepada Pak Ical, ada yang secara langsung, ada yang melalui faks,” ujarnya.
Idrus mempersilakan semua calon untuk menggalang dukungan dengan cara-cara demokratis. “PakIcalbetapapunbelum pernah menyatakan siap maju, tetapi sebagai kader militan sudah tentu beliau tidak akan menghindar ketika para pemilik suara memberikan kepercayaan dan dukungan,” jelas Idrus.
Dia juga yakin rapimnas tidak bisa mendadak berubah menjadi munas. “Rapimnas akan membahas draf yang kemudian menjadi dasar dalam munas. Tidak mungkin agendanya rapimnas, tetapi kemudian berubah jadi munas untuk pemilihan ketua umum,” jelasnya. Calon ketua umum yang akan maju di Munas Partai Golkar 2015 antara lain Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, MS Hidayat, dan Agung Laksono.
Sucipto/Rahmat sahid
(bbg)