Pelebaran Jalan Raya Sawangan Masih Wacana
A
A
A
DEPOK - Kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Sawangan, Depok semakin parah, terutama saat akhir pekan. Kemacetan akibat tidak seimbangnya volume kendaraan yang melintas dengan kapasitas jalan.
Untuk mengatasi kemacetan, Pemkot Depok berencana melebarkan jalan alternatif yang menghubungkan Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan itu. Namun, belum diketahui pasti kapan pelebaran dilakukan. Rencananya Jalan Raya Sawangan dilebarkan hingga 17 meter, dari awalnya 7 meter menjadi 24 meter. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok Yulistiani Mochtar mengatakan, Jalan Raya Sawangan berstatus jalan provinsi sehingga dana pembangunan fisik berasal dari Pemprov Jawa Barat.
”Kewenangan kami hanya pembebasan saja. Pembangunan fisik oleh Pemprov Jawa Barat,” katanya kemarin. Dia memperkirakan anggaran pembebasan lahan mencapai Rp2,2 triliun. ”Kebutuhannya memang mendesak karena kerap macet. Kami sudah menetapkan alokasi untuk pembebasan lahan namun belum tahu akan dimasukkan dalam APBD tahun berapa,” akunya.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan membebaskan sembilan simpangan di Jalan Raya Sawangan, di antaranya Simpang Kodim dan Tugu Batu. Namun, dana pembebasan Rp2,2 triliun dipastikan tidak masuk dalam APBD 2015 karena tidak memungkinkan. Jika pelebaran jalan itu dianggap sebagai prioritas maka dimasukkan dalam APBD 2016, bergantung kebijakan pimpinan daerah.
”Kalau untuk 2015 tidak ada anggarannya, tapi kalau pemerintah selanjutnya memandang hal tersebut sebagai prioritas maka pada tahun berikutnya harus dimasukkan ke dalam APBD,” kata Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad. Setiap hari kemacetan di Jalan Raya Sawangan mulai terjadi pukul 06.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00WIB.
Kendaraan roda empat hanya bisa melaju sekitar 20 km/jam, sedangkan sepeda motor menyalip di antara sela-sela mobil. Kemacetan terjadi karena warga dari kawasan barat Depok bergerak ke arah Margonda menuju Jakarta. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Ari Manggala menambahkan, kemacetan di Jalan Sawangan terbagi dalam empat simpul yang menjadi pertemuan kendaraan.
Keempatnya yakni Sengon-Tanah Baru, Tanah Baru-Kodim, Jalan Keadilan- Abdul Wahab, dan Jalan Raya Muhtar. ”Dari keempat segmen itu yang terparah kemacetannya ada di Simpang Kodim,” ujarnya. Menurutnya, jika dilebarkan menjadi 24 meter maka kapasitas jalan semakin besar dan diperkirakan bisa menampung kendaraan hingga dua kali lipat.
R Ratna purnama
Untuk mengatasi kemacetan, Pemkot Depok berencana melebarkan jalan alternatif yang menghubungkan Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan itu. Namun, belum diketahui pasti kapan pelebaran dilakukan. Rencananya Jalan Raya Sawangan dilebarkan hingga 17 meter, dari awalnya 7 meter menjadi 24 meter. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok Yulistiani Mochtar mengatakan, Jalan Raya Sawangan berstatus jalan provinsi sehingga dana pembangunan fisik berasal dari Pemprov Jawa Barat.
”Kewenangan kami hanya pembebasan saja. Pembangunan fisik oleh Pemprov Jawa Barat,” katanya kemarin. Dia memperkirakan anggaran pembebasan lahan mencapai Rp2,2 triliun. ”Kebutuhannya memang mendesak karena kerap macet. Kami sudah menetapkan alokasi untuk pembebasan lahan namun belum tahu akan dimasukkan dalam APBD tahun berapa,” akunya.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan membebaskan sembilan simpangan di Jalan Raya Sawangan, di antaranya Simpang Kodim dan Tugu Batu. Namun, dana pembebasan Rp2,2 triliun dipastikan tidak masuk dalam APBD 2015 karena tidak memungkinkan. Jika pelebaran jalan itu dianggap sebagai prioritas maka dimasukkan dalam APBD 2016, bergantung kebijakan pimpinan daerah.
”Kalau untuk 2015 tidak ada anggarannya, tapi kalau pemerintah selanjutnya memandang hal tersebut sebagai prioritas maka pada tahun berikutnya harus dimasukkan ke dalam APBD,” kata Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad. Setiap hari kemacetan di Jalan Raya Sawangan mulai terjadi pukul 06.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00WIB.
Kendaraan roda empat hanya bisa melaju sekitar 20 km/jam, sedangkan sepeda motor menyalip di antara sela-sela mobil. Kemacetan terjadi karena warga dari kawasan barat Depok bergerak ke arah Margonda menuju Jakarta. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Ari Manggala menambahkan, kemacetan di Jalan Sawangan terbagi dalam empat simpul yang menjadi pertemuan kendaraan.
Keempatnya yakni Sengon-Tanah Baru, Tanah Baru-Kodim, Jalan Keadilan- Abdul Wahab, dan Jalan Raya Muhtar. ”Dari keempat segmen itu yang terparah kemacetannya ada di Simpang Kodim,” ujarnya. Menurutnya, jika dilebarkan menjadi 24 meter maka kapasitas jalan semakin besar dan diperkirakan bisa menampung kendaraan hingga dua kali lipat.
R Ratna purnama
(bbg)