Penutupan Sempurna Marc Marquez
A
A
A
VALENCIA - Marc Marquez menutup musim MotoGP 2014 dengan sempurna. Rider Honda ini mencatat rekor baru jumlah kemenangan terbanyak setelah menjadi yang tercepat pada balapan seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, tadi malam.
Marquez menggeser catatan eks pembalap asal Australia Mick Doohan yang meraih 12 kemenangan pada 1997. Namun keberhasilan Doohan terbilang lebih baik dalam persentase. Sebab juara dunia lima kali itu hanya melakukannya dengan 15 balapan (80%) berbanding Marquez yang menjalani 18 seri (72%) di musim ini.
Sosok berusia 21 tahun tersebut turut memperbarui rapor pribadi. Sebelumnya jumlah kemenangan terbanyak dalam semusim miliknya sebesar 10 ditorehkan ketika menjadi juara dunia 125 cc (Moto3) pada 2010. Adapun Marquez merebut gelar MotoGP tahun lalu dengan hanya menguasai enam seri. Pada GP Valencia, Marquez melahap 30 putaran dalam 46 menit 39,627 detik.
Dia mengungguli pesaingnya dari tim Yamaha Valentino Rossi dengan selisih 3,516 detik. Adapun rekan Marquez di Repsol Honda dan senegara Dani Pedrosa melengkapi podium dengan tertinggal 14,040 detik. Marquez menyambut gembira pencapaian ini. Sebab kesuksesan itu dilengkapi keberhasilan sang adik Alex yang memastikan gelar juara dunia pada kelas Moto3. Alex menduduki kehormatan tertinggi seusai merebut posisi ketiga GP Valencia untuk menyisihkan Jack Miller.
“Hari ini saya benar-benar bahagia, mungkin lebih girang saat menjadi juara dunia di Motegi. Tapi, ini karena kemenangan adikku, bukan karena rekorini,” ucap Marquez seperti dilansir Auto Sport. “Saya merayakan kemenangannya 15 menit sebelum perlombaan dimulai. Saya sangat senang adikku bisa menjadi juara. Begitu juga dengan semua tim dan rekan setimnya,” sambung dia.
Marquez juga senang karena bisa mendedikasikan kado perpisahan bagi Mike Leitner. Kepala mekaniknya itu memutuskan mundur dari tim Honda. Kontribusi bagi Leitner makin lengkap karena Marquez dan Pedrosa mempersembahkan gelar konstruktor yang kedua secara beruntun. Adapun bagi Rossi, hasil ini membuatnya berada di posisi kedua klasemen pembalap dengan 295 poin.
Pembalap asal Italia itu unggul 32 poin atas rekam setim Jorge Lorenzo yang gagal finis di Ricardo Tormo karena salah strategi dalam pergantian motor dari trek kering ke basah. Ini adalah posisi tertinggi Rossi sejak terakhir kali merebut gelar juara dunia pada 2009. Selepas itu, Rossi bertengger di urutan ketiga, ketujuh, keenam, dan keempat. The Doctor mengaku cukup puas melihat kinerjanya sepanjang tahun ini, terutama di seri pemungkas. Sebab, situasi kondisi cuaca Valencia yang berubah-ubah sempat mengancam ambisinya.
“Dari pole position dan menempati podium kedua merupakan hasil cukup baik. Tahun ini adalah musim yang luar biasa. Tapi kita harus bekerja keras untuk musim depan. Saya sangat senang karena menyelesaikan musim dengan positif mengingat kondisi lintasan sangat berbahaya dan sulit ditaklukkan,” paparnya.
Raikhul amar
Marquez menggeser catatan eks pembalap asal Australia Mick Doohan yang meraih 12 kemenangan pada 1997. Namun keberhasilan Doohan terbilang lebih baik dalam persentase. Sebab juara dunia lima kali itu hanya melakukannya dengan 15 balapan (80%) berbanding Marquez yang menjalani 18 seri (72%) di musim ini.
Sosok berusia 21 tahun tersebut turut memperbarui rapor pribadi. Sebelumnya jumlah kemenangan terbanyak dalam semusim miliknya sebesar 10 ditorehkan ketika menjadi juara dunia 125 cc (Moto3) pada 2010. Adapun Marquez merebut gelar MotoGP tahun lalu dengan hanya menguasai enam seri. Pada GP Valencia, Marquez melahap 30 putaran dalam 46 menit 39,627 detik.
Dia mengungguli pesaingnya dari tim Yamaha Valentino Rossi dengan selisih 3,516 detik. Adapun rekan Marquez di Repsol Honda dan senegara Dani Pedrosa melengkapi podium dengan tertinggal 14,040 detik. Marquez menyambut gembira pencapaian ini. Sebab kesuksesan itu dilengkapi keberhasilan sang adik Alex yang memastikan gelar juara dunia pada kelas Moto3. Alex menduduki kehormatan tertinggi seusai merebut posisi ketiga GP Valencia untuk menyisihkan Jack Miller.
“Hari ini saya benar-benar bahagia, mungkin lebih girang saat menjadi juara dunia di Motegi. Tapi, ini karena kemenangan adikku, bukan karena rekorini,” ucap Marquez seperti dilansir Auto Sport. “Saya merayakan kemenangannya 15 menit sebelum perlombaan dimulai. Saya sangat senang adikku bisa menjadi juara. Begitu juga dengan semua tim dan rekan setimnya,” sambung dia.
Marquez juga senang karena bisa mendedikasikan kado perpisahan bagi Mike Leitner. Kepala mekaniknya itu memutuskan mundur dari tim Honda. Kontribusi bagi Leitner makin lengkap karena Marquez dan Pedrosa mempersembahkan gelar konstruktor yang kedua secara beruntun. Adapun bagi Rossi, hasil ini membuatnya berada di posisi kedua klasemen pembalap dengan 295 poin.
Pembalap asal Italia itu unggul 32 poin atas rekam setim Jorge Lorenzo yang gagal finis di Ricardo Tormo karena salah strategi dalam pergantian motor dari trek kering ke basah. Ini adalah posisi tertinggi Rossi sejak terakhir kali merebut gelar juara dunia pada 2009. Selepas itu, Rossi bertengger di urutan ketiga, ketujuh, keenam, dan keempat. The Doctor mengaku cukup puas melihat kinerjanya sepanjang tahun ini, terutama di seri pemungkas. Sebab, situasi kondisi cuaca Valencia yang berubah-ubah sempat mengancam ambisinya.
“Dari pole position dan menempati podium kedua merupakan hasil cukup baik. Tahun ini adalah musim yang luar biasa. Tapi kita harus bekerja keras untuk musim depan. Saya sangat senang karena menyelesaikan musim dengan positif mengingat kondisi lintasan sangat berbahaya dan sulit ditaklukkan,” paparnya.
Raikhul amar
(ars)