Gedung SDN Sumberoto Nyaris Ambruk

Sabtu, 08 November 2014 - 17:29 WIB
Gedung SDN Sumberoto Nyaris Ambruk
Gedung SDN Sumberoto Nyaris Ambruk
A A A
BOJONEGORO - Melimpahnya kekayaan alam berupa minyak dan gas bumi (migas) di Kabupaten Bojonegoro tidak berbanding lurus dengan peningkatan infrastruktur pendidikan.

Di daerah pelosok pedesaan di Bojonegoro mudah dijumpai kondisi bangunan sekolah dasar yang nyaris roboh dan tidak layak dipakai untuk kegiatan belajar-mengajar. Salah satunya gedung SDN Sumberoto di Desa Sumberoto, KecamatanKepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Gedung sekolah yang berdinding kayu lapuk ini nyaris ambruk.

Pihak sekolah khawatir saat musim hujan nanti gedung sekolah yang dibangun pada 1970 itu akan roboh bila diterpa angin kencang disertai hujan deras. Bangunan sekolah ini sebagian besar terbuat dari kayu. Dinding-dindingnya terbuat dari papan-papan kayu jati. Namun, papan kayu itu banyak yang telah lapuk karena dimakan usia.

Dinding dari papan kayu itu banyak yang telah bolong dan jebol di sana sini. Begitu pula atap ruangan kelas yang terbuat dari anyaman bambu terlihat banyak yang rusak dan jebol. Sementara lantai di semua ruangan kelas pecah dan ambrol. Menurut Kepala SDN Sumberoto Pratiwi Rahayu, kondisi sekolah ini memang telah rusak sejak lama.

Dia khawatir saat musim hujan datang bangunan sekolah yang telah reyot itu akan mudah ambruk dan menimpa siswa. “Kalau musim hujan, kami sangat khawatir. Daripada risiko, saat hujan datang anak-anak yang sedang belajar dipulangkan,” ujarnya.

Bangunan sekolah yang rawan ambruk itu ditempati siswa kelas 1, 2, dan 5 yang berjumlah 45 siswa. Bangunan sekolah ini belum pernah direnovasi sejak diresmikan pada 1970. Meski begitu, beberapa bantuan sempat datang, namun perbaikan yang dilakukan tak cukup berarti karena kerusakan sekolah ini teramat parah.

“Sejak dibangun pada 1970, tiga kelas ini belum pernah direnovasi,” ujarnya. Pratiwi mengatakan, pada 2014 ini sudah ada bantuan dari pemerintah, namun hanya untuk tiga ruang kelas. Sementara tiga ruang kelas yang kondisinya lapuk ini belum tersentuh sedikit pun. “Nanti pada 2015 dijanjikan akan dibangunkan, tapi hanya dua ruang kelas,” ujarnya.

Kondisi gedung SDN Kalisumber I di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, KabupatenBojonegoro, jugamemprihatinkan. Hampir semua atap ruang kelas sekolah itu jebol dan bolong-bolong. Saat musim hujan dikhawatirkan atap yang jebol itu runtuh dan menimpa siswa.

Sekolah itu hanya berjarak 500 meter dari lokasi pengeboran minyak mentah Sumur Tiung Biru (TBR) yang dikelola Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Field Cepu. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Husnul Khuluq, hingga kini masih ada sekitar 400 gedung sekolah dasar di Bojonegoro yang kondisinya rusak.

Namun, sekolah yang rusak itu secara bertahap sedang diperbaiki. “Perbaikan gedung sekolah yang rusak itu ditargetkan selesai pada 2016,” ujarnya. Untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak itu, pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk pembangunan sekolah dasar dan Rp70 miliar lagi untuk pembangunan gedung SMP.

Muhammad roqib
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6902 seconds (0.1#10.140)