Orang Pendek Lebih Berpotensi Demensia

Orang yang memiliki ukuran tubuh pendek 50% lebih berpotensi menderita demensia yakni kelainan akibat penurunan fungsi otak. Demensia bukan merupakan penyakit ataupun sindrom.

Menurut hasil kajian, pria lebih berisiko menderita demensia. Para ahli kesehatan dari Pusat Penelitian Demensia dan Alzheimer, Universitas Edinburgh, Skotlandia, menyebutkan, ukuran tubuh yang kurang tinggi tidak menyebabkan demensia, tapi sebuah tanda akan kurangnya nutrisi saat masa kecil atau faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan badan.

“Kami menemukan bahwa orang dewasa yang tubuhnya kurang tinggi berhubungan dengan meningkatnya risiko kematian akibat demensia dan kecenderungan ini lebih kuat pada laki-laki,” ungkap Dr Tom Russ yang memimpin penelitian, seperti dilansir Dailymail. Tim ini me nganalisis data dari 18 studi yang melibatkan hampir 182.000 orang antara 1994-2008. Tinggi badan dari semua peserta diukur dan informasi lainnya termasuk status sosial dan sejarah kesehatan mereka juga dikumpulkan.

Dari 17.553 kematian yang dicari penyebabnya selama kurun waktu 10 tahun terbukti bahwa 1.093 kematian berasal dari kelompok demensia. Hasil studi juga menunjukkan orang yang memiliki tinggi badan kurang dari 167 cm, 50% lebih besar mengalami demensia dibandingkan orang yang memiliki ukuran tubuh lebih tinggi. Penulis senior Dr David Batty dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat Universitas London memberikan pandangan lain bahwa tinggi badan yang pendek tidak selalu menyebabkan demensia.

Tapi, ada faktor-faktor yang dilalui saat masa kecil, termasuk penyakit yang diderita, kesulitan, kurangnya nutrisi, dan tekanan psikososial. “Penulis tidak menyatakan bahwa tinggi badan dapat berpengaruh langsung terhadap risiko demensia,” ungkap Tim Frayling, profesor ahli genetik manusia dari Fakultas Kedokteran Universitas Exeter, Inggris.

Arvin