DPR Terbelah karena KIH Frustasi Enggak Dapat Jatah
A
A
A
DEPOK - Sekitar satu bulan bekerja, kinerja para anggota DPR terus mendapat cibiran rakyat. Keributan dua kubu, hingga DPR tandingan membuat kinerja mereka nol.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, terbelahnya DPR adalah akibat rentetan peristiwa sebelumnya sejak pasca pemimpilihan presiden (pilpres).
Koalisi Merah Putih (KMP) membuat Koalisi Indonesia Hebat (KIH) makin frustasi dengan sapu bersih pemimpin DPR, MPR dan alat kelengkapan dewan (AKD).
"Sangat disayangkan DPR seperti ini, ini karena rentetan dari mulai pilpres. Lalu solidnya KMP memenangkan UU MD3, sapu bersih pimpinan dewan, dan alat kelengkapan dewan, membuat KIH frustasi," jelas Cecep kepada wartawan, di Depok, Rabu (5/11/2014).
Cecep menilai, jika kondisi parlemen terus berlarut-larut maka akan mempersulit posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semestinya kata dia, masing-masing kubu menahan diri dan dapat berkompromi untuk saling legowo.
"Kalau dibiarkan kursi presiden akan terancam, inisiatif apapun dari presiden akan sukar, dengan model tandingan yang tak mau kompromi akan terus deadlock," ungkapnya.
Cecep menambahkan, KMP tidak mengikutsertakan KIH menduduki posisi terstruktur di dewan sehingga tak akan tercipta titik temu.
"Sebulan ini enggak ada kerja yang dihasilkan oleh mereka, bahkan masalah gaji malah sedang heboh dan disorot," tandasnya.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, terbelahnya DPR adalah akibat rentetan peristiwa sebelumnya sejak pasca pemimpilihan presiden (pilpres).
Koalisi Merah Putih (KMP) membuat Koalisi Indonesia Hebat (KIH) makin frustasi dengan sapu bersih pemimpin DPR, MPR dan alat kelengkapan dewan (AKD).
"Sangat disayangkan DPR seperti ini, ini karena rentetan dari mulai pilpres. Lalu solidnya KMP memenangkan UU MD3, sapu bersih pimpinan dewan, dan alat kelengkapan dewan, membuat KIH frustasi," jelas Cecep kepada wartawan, di Depok, Rabu (5/11/2014).
Cecep menilai, jika kondisi parlemen terus berlarut-larut maka akan mempersulit posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semestinya kata dia, masing-masing kubu menahan diri dan dapat berkompromi untuk saling legowo.
"Kalau dibiarkan kursi presiden akan terancam, inisiatif apapun dari presiden akan sukar, dengan model tandingan yang tak mau kompromi akan terus deadlock," ungkapnya.
Cecep menambahkan, KMP tidak mengikutsertakan KIH menduduki posisi terstruktur di dewan sehingga tak akan tercipta titik temu.
"Sebulan ini enggak ada kerja yang dihasilkan oleh mereka, bahkan masalah gaji malah sedang heboh dan disorot," tandasnya.
(maf)