Normalisasi Saluran Air, Macet di Jalan Panjang Kian Parah
A
A
A
JAKARTA - Proyek normalisasi saluran air di Jalan Panjang depan Perumahan Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat membuat arus lalu lintas semakin padat. Normalisasi saluran merupakan program penanganan banjir Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Barat.
Berdasarkan pantauan, saluran air di sisi barat Jalan Panjang ke arah Daan Mogot dari mulai Perumahan Sunrise Garden hingga depan pertokoan Green Garden sepanjang 1 km itu diperbesar dari 1 meter menjadi sekitar 3 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter. Pengerjaan saluran itu menggunakan dua alat berat untuk memindahkan material gorong-gorong berbentuk kotak yang sebelumnya ditempatkan di bahu jalan ke dalam saluran air.
Selain itu, bahan material lainnya seperti pasir dan sebagainya ditaruh di bahu jalan. Akibatnya jalan yang seharusnya bisa dilintasi tiga jalur, hanya bisa dilintasi dua jalur. Bahkan, di depan Perumahan Green Garden hanya jalur bus Transjakarta (busway) yang bisa dilalui. Antrean panjang kendaraan dari titik proyek hingga halte busway Asshidiqiyah sekitar 2 km pun tak terhindarkan.
Hadi Mulyadi, 34, pengendara sepeda motor, mengeluhkan perbaikan saluran air yang menyebabkan arus lalu lintas semakin padat. Seharusnya pengerjaan itu dilakukan pada malam hari sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. “Setahu saya pengerjaan proyek perbaikan saluran atau jalan itu dikerjakan malam hari. Ini kan jalan reguler yang ramai dilintasi kendaraan,” ungkapnya.
Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo mengakui parahnya kepadatan arus lalu lintas di Jalan Panjang mulai dari halte busway Asshidiqiyah mengarah ke Pesing, Daan Mogot akibat pengerjaan normalisasi saluran air. Untuk mengurai kemacetan, pihaknya hanya dapat menertibkan arus lalu lintas dengan menerjunkan sejumlah personel kepolisian.
Untuk mengalihkan arus lalu lintas, Ipung merasa kesulitan lantaran tidak ada jalur alternatif lain. “Terpaksa hanya jalur Transjakarta yang bisa dilintasi lantaran tidak ada jalan alternatif lain. Kami hanya bisa menempatkan personel sekitar 3-4 orang untuk mengatur arus lalu lintas,” terangnya.
Ipung berharap proyek tersebut dapat diselesaikan secepatnya. Dia berjanji akan berkoordinasi dengan pelaksana proyek agar pekerjaan tidak dilakukan siang hari dan tidak menaruh bahan material di badan jalan. “Kami harap pengguna jalan bersabar ketika melintasi jalan tersebut. Jika ingin menuju Daan Mogot, lebih baik cari jalan lain seperti lewat Kembangan atau Grogol,” ujarnya.
Kepala Seksi Perencanaan Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat Santo mengatakan, proyek normalisasi saluran air dimulai sejak 7 Oktober dan ditargetkan selesai 17 Desember dengan anggaran Rp1 miliar. Pengerjaan proyek dilakukan siang-malam.
Menurutnya, untuk meminimalkan genangan yang terjadi di depan Perumahan Green Garden, salah satu solusinya yakni harus dilakukan normalisasi dengan cara memperbesar saluran tersebut. Nantinya saluran tersebut dapat menampung lebih banyak air dan langsung mengalir keanak Kali Angke.“ Setidaknya akan mengurangi intensitas genangan. Dari yang biasanya enam jam, diharapkan nanti jadi cuma setengah jam genangan tersebut bertahan di jalan. Pengerjaan siang-malam agar sebelum musim hujan datang semua sudah rampung,” tuturnya.
Bima setiyadi
Berdasarkan pantauan, saluran air di sisi barat Jalan Panjang ke arah Daan Mogot dari mulai Perumahan Sunrise Garden hingga depan pertokoan Green Garden sepanjang 1 km itu diperbesar dari 1 meter menjadi sekitar 3 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter. Pengerjaan saluran itu menggunakan dua alat berat untuk memindahkan material gorong-gorong berbentuk kotak yang sebelumnya ditempatkan di bahu jalan ke dalam saluran air.
Selain itu, bahan material lainnya seperti pasir dan sebagainya ditaruh di bahu jalan. Akibatnya jalan yang seharusnya bisa dilintasi tiga jalur, hanya bisa dilintasi dua jalur. Bahkan, di depan Perumahan Green Garden hanya jalur bus Transjakarta (busway) yang bisa dilalui. Antrean panjang kendaraan dari titik proyek hingga halte busway Asshidiqiyah sekitar 2 km pun tak terhindarkan.
Hadi Mulyadi, 34, pengendara sepeda motor, mengeluhkan perbaikan saluran air yang menyebabkan arus lalu lintas semakin padat. Seharusnya pengerjaan itu dilakukan pada malam hari sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. “Setahu saya pengerjaan proyek perbaikan saluran atau jalan itu dikerjakan malam hari. Ini kan jalan reguler yang ramai dilintasi kendaraan,” ungkapnya.
Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo mengakui parahnya kepadatan arus lalu lintas di Jalan Panjang mulai dari halte busway Asshidiqiyah mengarah ke Pesing, Daan Mogot akibat pengerjaan normalisasi saluran air. Untuk mengurai kemacetan, pihaknya hanya dapat menertibkan arus lalu lintas dengan menerjunkan sejumlah personel kepolisian.
Untuk mengalihkan arus lalu lintas, Ipung merasa kesulitan lantaran tidak ada jalur alternatif lain. “Terpaksa hanya jalur Transjakarta yang bisa dilintasi lantaran tidak ada jalan alternatif lain. Kami hanya bisa menempatkan personel sekitar 3-4 orang untuk mengatur arus lalu lintas,” terangnya.
Ipung berharap proyek tersebut dapat diselesaikan secepatnya. Dia berjanji akan berkoordinasi dengan pelaksana proyek agar pekerjaan tidak dilakukan siang hari dan tidak menaruh bahan material di badan jalan. “Kami harap pengguna jalan bersabar ketika melintasi jalan tersebut. Jika ingin menuju Daan Mogot, lebih baik cari jalan lain seperti lewat Kembangan atau Grogol,” ujarnya.
Kepala Seksi Perencanaan Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat Santo mengatakan, proyek normalisasi saluran air dimulai sejak 7 Oktober dan ditargetkan selesai 17 Desember dengan anggaran Rp1 miliar. Pengerjaan proyek dilakukan siang-malam.
Menurutnya, untuk meminimalkan genangan yang terjadi di depan Perumahan Green Garden, salah satu solusinya yakni harus dilakukan normalisasi dengan cara memperbesar saluran tersebut. Nantinya saluran tersebut dapat menampung lebih banyak air dan langsung mengalir keanak Kali Angke.“ Setidaknya akan mengurangi intensitas genangan. Dari yang biasanya enam jam, diharapkan nanti jadi cuma setengah jam genangan tersebut bertahan di jalan. Pengerjaan siang-malam agar sebelum musim hujan datang semua sudah rampung,” tuturnya.
Bima setiyadi
(bbg)