Disambangi Menpan RB, Kepala BNN Curhat Kurang Anggaran
A
A
A
JAKARTA - Kedatangan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi tidak disia-siakan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar untuk menyampaikan sejumlah hal terkait institusinya.
Salah satunya soal kurangnya anggaran BNN serta masalah infrastruktur dalam menangani pecandu narkotika. "BNN mengeluhkan kurangnya anggaran, kekurangan belanja modal," ucap Yuddy saat berkunjung ke Kantor BNN Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Menurut Yuddy, minimnya anggaran disejumlah institusi pemerintah bukan tanpa sebab, adanya defisit neraca keuangan nasional ikut berdampak pada jumlah anggaran yang diterima. Meski begitu dia berharap ada peningkatan di anggaran selanjutnya.
"Mudah-mudahan anggarannya bisa ditingkatkan, untuk belanja modal untuk membeli alat deteksi bandar narkoba sehingga yang dideteksi lebih banyak yang ditangkap lebih banyak sehingga bisa lebih baik," harapnya.
Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar menjelaskan minimnya anggaran memang membatasi gerak BNN. Khususnya dalam merehabilitasi pengguna narkoba yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 4,2 juta orang.
"Kalau direhab serempak mungkin kesulitan tempat dan sumber dayanya. Tapi kalau bertahap saya yakin bisa. Minimal setahun 400 ribu pengguna saya yakin dalam 10 tahun selesai," tuntasnya.
Salah satunya soal kurangnya anggaran BNN serta masalah infrastruktur dalam menangani pecandu narkotika. "BNN mengeluhkan kurangnya anggaran, kekurangan belanja modal," ucap Yuddy saat berkunjung ke Kantor BNN Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Menurut Yuddy, minimnya anggaran disejumlah institusi pemerintah bukan tanpa sebab, adanya defisit neraca keuangan nasional ikut berdampak pada jumlah anggaran yang diterima. Meski begitu dia berharap ada peningkatan di anggaran selanjutnya.
"Mudah-mudahan anggarannya bisa ditingkatkan, untuk belanja modal untuk membeli alat deteksi bandar narkoba sehingga yang dideteksi lebih banyak yang ditangkap lebih banyak sehingga bisa lebih baik," harapnya.
Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar menjelaskan minimnya anggaran memang membatasi gerak BNN. Khususnya dalam merehabilitasi pengguna narkoba yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 4,2 juta orang.
"Kalau direhab serempak mungkin kesulitan tempat dan sumber dayanya. Tapi kalau bertahap saya yakin bisa. Minimal setahun 400 ribu pengguna saya yakin dalam 10 tahun selesai," tuntasnya.
(kri)