Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Selasa, 04 November 2014 - 12:51 WIB
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
A A A

APRIYANSYAH ABDULLAH
Taruna Akademi Imigrasi Jakarta
Sekretaris Senat Taruna Akademi Imigrasi
AKADEMI IMIGRASI JAKARTA

Masyarakat menanti berbagai kebijakan dalam rangka membangun Indonesia lebih baik. Jokowi-JK harus yakin dalam menghadapi tantangan dan rintangan di masa tugasnya. Masyarakat berharap pemerintahan baru langsung bergerak membawa perubahan yang signifikan dan positif.

Sektor perekonomian adalah salah satu hal yang urgensi. Pasalnya, Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada akhir 2015. Indonesia merupakan salah satu inisiator pembentukan MEA dalam Deklarasi ASEAN Concord II di Bali pada 7 Oktober 2003. Dalam deklarasi tersebut, Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas dalam kerangka MEA. Jika melihat kondisi kekinian, MEA akan sangat menyulitkan pekerja Indonesia untuk bisa bersaing dengan bangsa lain.

Bangsa Indonesia memang telah banyak menelurkan lulusan berpendidikan tinggi. Namun, hal ini tidak diikuti penerapan di lapangan serta kurangnya pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Keberadaan MEA ini amat penting bagi perekonomian bangsa, sehingga pemerintahan baru harus mengambil langkah menyiapkan semua hal yang diperlukan guna menunjang terselenggaranya MEA dengan baik.

Berbagai langkah konkret dirasa perlu di sisa waktu yang mendesak ini, misalnya dengan memberikan pelatihan dan pendidikan kompetensi yang cukup, menyediakan lapangan kerja yang memadai, perbaikan infrastruktur, dan kualitas sumber daya yang diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi. Mempercepat proses pembebasan lahan serta meningkatkan peran swasta dalam pendanaan pembangunan infrastruktur akan mampu mengurangi beban pemerintah dari segi pendanaan. Pembuatan tempat-tempat pelatihan bagi para lulus sekolah menjadi sangat penting. Peningkatan kualitas pendidikan dasar dan prasekolah akan meningkatkan kualitas tenaga kerja yang dihasilkan.

Tak lupa, pemerintah bisa mulai menciptakan sejumlah daerah industri secara merata dan tak hanya terpusat di Pulau Jawa. Pembangunan industri memang harus sejalan dengan pembangunan infrastruktur secara baik. Adanya industri dirasa mampu berdampak positif bagi daerah sekitar. Kontribusi dari lapisan pemuda sebagai ujung tombak bangsa sangat diharapkan mampu menggenjot perekonomian. Dengan anugerah yang dimiliki Indonesia, menurut saya bisa saja. Asal ada usaha. Semoga!
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6189 seconds (0.1#10.140)