DPR Buka Peluang Tambah Komisi
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin DPR menggelar rapat konsultasi sebagai pengganti Badan Musyawarah (Bamus). Salah satu agendanya ialah menentukan mitra kerja untuk setiap komisi.
Dalam rapat ini, terbuka peluang kembali adanya penambahan jumlah komisi. Mengingat, beberapa komisi memiliki mitra kerja yang tak sedikit.
"Kapasitas Setjen (Sekretariat Jenderal) dan space (tempat) maka mungkin tambah komisi," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Dirinya menjelaskan, pemberian nomor komisi yang selama ini ada diimbangi dengan nama. Misalnya, Komisi I dengan 15 mitra kerja menjadi tiga yakni lembaga pertahanan, luar negeri dan informatika.
Salah satu yang bisa dipecah dari komisi ini, lanjut Fahri, semisal dipisahkannya informatika. Sehingga Komisi I fokus dengan pertahanan dan luar negeri.
"Komisi di DPR bukan per sektor namun kelembagaan. Apabila ada pemisahan di Komisi I, urusan informasi bisa dikeluarkan sehingga kemitraan bisa fokus," pungkasnya.
Dalam rapat ini, terbuka peluang kembali adanya penambahan jumlah komisi. Mengingat, beberapa komisi memiliki mitra kerja yang tak sedikit.
"Kapasitas Setjen (Sekretariat Jenderal) dan space (tempat) maka mungkin tambah komisi," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Dirinya menjelaskan, pemberian nomor komisi yang selama ini ada diimbangi dengan nama. Misalnya, Komisi I dengan 15 mitra kerja menjadi tiga yakni lembaga pertahanan, luar negeri dan informatika.
Salah satu yang bisa dipecah dari komisi ini, lanjut Fahri, semisal dipisahkannya informatika. Sehingga Komisi I fokus dengan pertahanan dan luar negeri.
"Komisi di DPR bukan per sektor namun kelembagaan. Apabila ada pemisahan di Komisi I, urusan informasi bisa dikeluarkan sehingga kemitraan bisa fokus," pungkasnya.
(maf)