Arsyad, Tukang Sate yang Dibebaskan Polisi Mengaku Trauma

Senin, 03 November 2014 - 11:10 WIB
Arsyad, Tukang Sate...
Arsyad, Tukang Sate yang Dibebaskan Polisi Mengaku Trauma
A A A
JAKARTA - Muhammad Arsyad Assegaf (24) pelaku diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa trauma terhadap penahanan yang dilakukan oleh Mabes Polri terhadap dirinya.

Namun, pria berprofesi pegawai tukang sate ini merasa bersyukur akhirnya diberi penangguhan penahanan. Arsyad mengaku segera melakukan aktifitasnya seperti biasa.

"Mau langsung kerja. Mungkin besok baru mulai, sekarang masih pilek dan enggak enak badan," kata Arsyad saat berbincang dengan Sindonews melalui sambungan telepon, Senin (3/11/2014).

Dia mengatakan, siang ini segera menemui pemilik kedai sate tempat biasanya dia bekerja sebelum ditangkap pihak Mabes Polri. "Nanti, setelah jam 11 siang, sebelum kerja mau nemuin Pak Haji yang punya warung sate dulu," ucapnya.

Arsyad ditahan pihak Mabes Polri sejak 23 Oktober 2014 lalu, karena mengunggah foto editan Jokowi di laman Facebook miliknya ketika Jokowi masih menjadi calon presiden (capres).

MA pun dijerat dengan Undang-Undang (UU) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dia disangka melakukan tindak pidana pencemaran nama baik Jokowi.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4274 seconds (0.1#10.140)