Ditelepon dan SMS, Herman Dipanggil sebagai Presiden

Minggu, 02 November 2014 - 13:33 WIB
Ditelepon dan SMS, Herman...
Ditelepon dan SMS, Herman Dipanggil sebagai Presiden
A A A
Apa jadinya jika nomor telepon seluler (ponsel) Anda dibanjiri ratusan short messages service (SMS) hingga panggilan telepon salah alamat? Itulah yang dialami seorang warga Gorontalo, Herman Abidun, 30.

Pria yang bekerja di perusahaan travel itu sibuk menerima telepon dan membalas pesan pendek yang masuk ke ponselnya. Herman menerima ratusan telepon dan SMS gara-gara sebuah media massa salah memublikasikan nomor ponsel yang dibagikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu lalu (29/10). Nomor ponsel yang dicantumkan media tersebut adalah milik Herman.

Sementara nomor yang diberikan Jokowi saat itu adalah 08122600960 . Itu sengaja diberikan agar bisa mendapat keluhan langsung dari masyarakat. Sejak itu, penelepon serta pengirim pesan singkat mengira Herman adalah Presiden Jokowi. Padahal dia adalah warga Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. ”Saya mulai ramai terima telepon dan SMS sejak 29 Oktober malam,” katanya. SMS dan panggilan telepon yang masuk berasal dari masyarakat di berbagai daerah. Bahkan banyak juga dari WNI yang tinggal di luar negeri.

Isi pesan singkatnya beragam, ada yang sekadar menyapa Jokowi hingga mengadukan permasalahan. Herman jelas terkejut karena dia disapa sebagai presiden. ”Isinya banyak yang mengeluh, tapi kebanyakan bukan soal Sinabung. Ada yang mengadu soal korupsi dan pungli,” tuturnya. Setelah dia cek, Herman mengetahui bahwa nomor ponselnya diperoleh warga dari pemberitaan di sebuah media massa. ”Pas saya tanya, dapat nomor saya dari mana, kata mereka dari media massa,” ungkapnya.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Jokowi sengaja memublikasikan nomor telepon pribadinya untuk memudahkan berhubungan dengan masyarakat yang ingin melaporkan suatu masalah. ”Beliau menyampaikan nomor itu kalau ada persoalan yang ingin dilaporkan,” kata Khofifah. Khofifah ikut mendampingi Jokowi dalam kunjungan tersebut. Menurut dia, penyebaran nomor telepon merupakan bentuk bahwa negara hadir untuk rakyat.

”Presiden hadir untuk masyarakat di mana pun. Kalau mereka (pengungsi) akan menyampaikan apa yang terjadi di pengungsian diberi kesempatan melaporkan ke Presiden,” urainya. okezone

SUCIPTO
Jakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9781 seconds (0.1#10.140)