Rousseff-Neves Bersaing Ketat

Senin, 27 Oktober 2014 - 16:36 WIB
Rousseff-Neves Bersaing...
Rousseff-Neves Bersaing Ketat
A A A
BRASILIA - Sedikitnya 140 juta rakyat Brasil kemarin memilih presiden baru. Kandidat petahana Presiden Dilma Rousseff dari Partai Buruh (PT) diprediksi akan mengalahkan kandidat dari Partai Sosial Demokrat Brasil (PSDB) Aecio Neves.

Namun persaingan keduanya dipastikan ketat karena berdasarkan hasil sejumlah jajak pendapat, selisih kemenangan calon petahana (incumbent) cukup tipis. Hasil jajak pendapat terkini yang digelar Datafolha, Rousseff, 66, unggul dengan perolehan 52% atau hanya selisih 4% di atas Neves, 54. Survei lain yang diadakan Ibope menunjukkan Rousseff meraih 53% atau terpaut 6% dari pesaingnya.

Prediksi Rousseff bakal kembali memimpin Brasil karena banyak program pemerintahan yang populis seperti tunjangan keluarga. ”Lupakan suara dari kedua belah pihak (Rousseff dan Neves),” kata Alexandre Barros, konsultan politik di Brasilia, ibu kota Brasil, seperti dikutip Reuters .

Dalam kampanyenya, Rousseff berjanji melanjutkan program kesejahteraan dan meningkatkan pertumbuhan dengan tim ekonomi baru. Adapun Neves berjanji akan memberikan keuntungan sosial dengan mengadopsi langkah-langkah fiskal yang ramah terhadap pasar, mengambil langkah-langkah meredam inflasi, dan memberikan otonomi lebih luas kepada bank sentral untuk menyusun kebijakan moneter. Sebelumnya dalam pemilihan putaran pertama yang digelar pada 5 Oktober lalu, Rousseff unggul dengan meraih 41,5% suara, sedangkan Neves di peringkat kedua dengan 33,5% suara.

Dari total 41,5% raihan suara Rousseff, 60% di antaranya berasal dari suara kaum miskin yang loyal terhadap Partai Buruh. Program pemerintahan Rousseff berhasil mengangkat 40 juta warga Brasil dari jurang kemiskinan, meningkatkan upah buruh, serta tingkat pengangguran hanya 4,9%.

Namun Rousseff pernah menghadapi beberapa catatan hitam dalam pemerintahannya. Di antaranya demonstrasi massal pada tahun lalu karena ribuan orang kecewa atas kasus korupsi, tingginya inflasi, serta resesi ekonomi. Dia juga menghadapi skandal korupsi miliaran dolar di perusahaan minyak Petrobras oleh politisi dari partai yang berkoalisi dengan Rousseff.

Adapun rival Rousseff, Neves, pada pemilihan putaran pertama menduduki peringkat kedua dengan 33,5%. Dia mengandalkan dukungan dari kalangan menengah atas. Golongan kaya yang menentang kebijakan pajak dan intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga bahan bakar memberikan dukungan kepada Neves. Dia juga mendapatkan dukungan suara dari Mariana Silva (Partai Sosialis), calon presiden yang tersisih karena hanya mampu mengumpulkan 21%.

Dalam kampanye beberapa lalu, Rousseff menuding Neves melakukan nepotisme ketika menjabat sebagai gubernur Negara Bagian Minas Gerais. Citra Neves semakin hancur ketika ada laporan y a n g menyebutkan dia pernah memukul teman perempuannya di depan publik. Neves juga dianggap pernah mengendarai mobil dalam kondisi mabuk.

Namun Neves menampik semua tuduhan itu dan menyerang balik Rousseff yang dianggap tidak mampu mengelola ekonomi dan kolusi dalam skandal Petrobras. ”Tarik Partai Buruh dari pemerintahan,” ajak Neves.

Perebutan suara akan berfokus di wilayah tenggara Brasil yang dikenal sebagai wilayah industri. Di kawasan itu, sebagian besar pemilih belum menentukan pilihan antara Rousseff dan Neves. Selain itu, persaingan terketat berada di Negara Bagian Minas Gerais tempat kedua figur dibesarkan. ”Faktanya, dua kandidat tidak memiliki perbedaan kebijakan yang luas. Empat tahun waktu yang pendek untuk mengubah haluan kapal,” kata Lia Valls, ekonom dari Getulio Vargas Foundation, kepada AFP .

Selain pemilu presiden, sebagian rakyat Brasil juga kemarin memilih gubernur di 14 negara bagian. Tempat pemungutan suara dibuka mulai pukul 08.00 pagi atau 20.00 WIB. ”Negara ini terbelah dan siapa pun yang menang harus menggandeng oposisi,” kata Lourdes Casanova, analis negara berkembang dari Universitas Cornell dari New York, Amerika Serikat (AS).

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7841 seconds (0.1#10.140)