Merajut Kekuatan Anak Muda

Minggu, 26 Oktober 2014 - 16:40 WIB
Merajut Kekuatan Anak...
Merajut Kekuatan Anak Muda
A A A
Presiden pertama Indonesia, Soekarno, sangat mengapresiasi kemampuan anakanak muda sebagai agen perubahan. Dengan verbal Bung Karno begitu Soekarno biasa disapa meminta hanya 10 anak muda untuk mengguncang dunia.

Hal ini membuktikan bahwa anak muda punya gairah yang tak dimiliki kaum tua. Sejak lama pula bangsa ini punya sejarah panjang tentang peran anak muda dalam membangun bangsa. Peran itu kini makin dipertegas dengan maraknya kreasi-kreasi anak-anak muda di berbagai bidang dengan talenta dan kesadaran masing-masing menciptakan partisipasi secara mandiri untuk membangun bangsa.

Ruang kebebasan yang mereka miliki saat ini membuat anak-anak muda meningkatkan kontribusi partisipasi masyarakat madani (civil society) dalam mendorong perubahan dan turut mengisi ruang-ruang pembangunan bangsa menjadi semakin luas dan kokoh. Sebab, sejarah perubahan yang terjadi di Indonesia tak pernah lepas dari keterlibatan kaum muda. Sejak era kemerdekaan hingga reformasi, aktivitas kaum progresif tersebut turut berperan besar bagi wajah demokrasi saat ini.

Anak muda adalah modal sekaligus kekuatan bagi sebuah bangsa untuk maju. Dapat dibayangkan dengan lebih dari 90 juta jiwa demografi kelompok muda, Indonesia bisa menjadi kunci bagi kemajuan ekonomi di kawasan ASEAN, bahkan dunia. Apalagi ada ribuan di antara mereka yang membentuk komunitas kreatif, baik di bidang teknologi informasi (TI), fashion, seni, hingga social entrepreneur.

Sayang, negara kurang mampu mendekati dan memfasilitasi keberadaan mereka secara baik. Selain itu, kepribadian mereka sangat minim akan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. Tak pelak bila akhir-akhir ini sering bermunculan anak-anak muda yang berpikiran radikal dan apatis terhadap realitas sosial.

Mereka frustrasi dengan perilaku pejabat negara yang korup dan penegakan hukum yang lemah. Sehingga mereka memilih jalan sendiri; sebagian ada yang ikut kelompok radikal, geng motor atau yang lainnya; dan sebagian lagi ada yang membentuk komunitas-komunitas kreatif. Padahal sebenarnya jika diberi ruang aktualisasi yang luas, mereka dapat menjadi kekuatan besar bagi bangsa ini.

Paling tidak ada dua poin penting yang mestinya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Pertama, sejak reformasi dimulai penanaman nilainilai kebangsaan, kewarganegaraan, dan nasionalisme sangat minim didapat anak-anak muda sekarang. Kedua, anak muda kreatif adalah sebuah fenomena baru di era transisi demokrasi sekarang. Keberadaan mereka menyebar di seluruh daerah di Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke.

Atas pemikiran tersebut, salah satu anak muda progresif yang punya latar belakang aktivis 1998, Dimas Oky Nugroho, 36, berupaya merajut kekuatan kelompok-kelompok muda itu dengan menggagas berdirinya Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan (SIPerubahan). Lembaga ini berdiri pada 2012 dan bertujuan menjadi jejaring para tokoh muda dengan latar belakang bervariasi: akademisi, pimpinan komunitas kreatif, serta aktivis organisasi kemasyarakatan.

Selain itu, gerakan ini berupaya memberikan pemahaman akan nilainilai kebangsaan terhadap anak muda. Menurut dia, hingga kini telah ada lebih dari 500 komunitas kreatif yang berada di bawah payung SIPerubahan dan ada 20 koordinator di tiap daerah."Di antara mereka ada yang berasal dari komunitas pencinta teknologi informasi (TI), fashion, seni, hingga social entreprener, "kata Dimas kepada KORAN SINDO, Kamis (23/10).

Visi progresif yang diusung adalah menghadirkan perubahan secara nasional melalui kemunculan pemimpin muda. SIPerubahan lantas mulai menjaring nama-nama pemimpin muda di daerah yang memiliki rekam jejak positif untuk diangkat ke level nasional. "Indonesia ini bukan hanya Jakarta, Indonesia bukan hanya milik orang kaya, Indonesia bukan hanya Jawa dan bukan Islam semata. Indonesia adalah sebuah cita-cita bersama, milik Aceh sampai Papua," kata peraih gelar master politik internasional dari University of Glasgow, Inggris, itu.

Untuk menjalankan berbagai programnya, SIPerubahan melakukan penggalangan dana melalui CSR (corporate social responsible ) sejumlah perusahaan. Selain itu, dia juga mendirikan lembaga konsultan politik Akar Rumput Strategic Consulting. Uniknya, dia bersama sejumlah komunitas kreatif yang lain juga membuat portal jurnalisme warga dengan nama siperubahan.com (Suara Indonesia untuk Perubahan), production house bernama Archer, dan lembaga kampanye sosial media yang dikenal AirMob.

Sebelum menggagas SIPerubahan, kandidat doktor ilmu politik dari University of New South Wales, Sydney, Australia, ini juga mendirikan Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) pada akhir 2011. Banyak tokoh-tokoh daerah yang muncul dari pendidikan dan perkaderan lembaga ini.

Anak muda adalah aset bangsa. Karena itu, pemerintah ke depan dituntut untuk memberi ruang yang seluasluasnya bagi mereka untuk memaksimalkan potensi kreatif mereka. Lebih dari itu, kepribadian dan karakter mereka mesti ditanamkan akan nilai-nilai kebangsaan: nasionalisme, cinta tanah air, dan demokrasi agar mereka tidak berjalan di jalan yang salah.

Nafi muthohirin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0843 seconds (0.1#10.140)