Bursa Calon Menteri Jokowi, Nama Kuntoro Tuai Polemik
A
A
A
JAKARTA - Nama Kuntoro Mangkusubroto belakangan menjadi polemik di publik jelang pengumuman kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Pasalnya, nama mantan Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) itu disebut-sebut bakal masuk dalam kabinet Jokowi-JK.
Namun, banyak kalangan menilai Kuntoro kurang layak menjadi calon menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM). Alasannya, Kuntoro dianggap sempat bersinggungan dengan hukum dalam kasus dugaan suap penanganan pajak PT Master Steel tahun lalu.
Bahkan dalam kasus itu, Kuntoro yang menjabat Ketua UKP4 itu sempat menolak untuk bersaksi di hadapan penyidik KPK dengan alasan yang tidak jelas.
"Dia sudah diberi kesempatan oleh undang-undang untuk menata ulang serta memperbaiki tata kelola
migas. Namun Kenyataanya, justru ketika mereka mengisi pos-pos strategis di Kementrian ESDM, mafia migas makin menggurita dalam sistem ekonomi politik,” ujar pakar hukum M Zakir Rasyidin kepada wartawan, Sabtu, 25 Oktober 2014.
Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus yang berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) dari dua orang penyidik pajak di Direktorat Jenderal Pajak yaitu Eko Darmayanto dan Moh Dian Irwan Nuqishira dengan dua Manajer Keuangan PT Master Steel, Effendi Komala dan Teddy Muliawan. Tersangka terakhir yaitu Direktur Keuangan PT Master Steel, Diah Soembedi.
Namun, banyak kalangan menilai Kuntoro kurang layak menjadi calon menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM). Alasannya, Kuntoro dianggap sempat bersinggungan dengan hukum dalam kasus dugaan suap penanganan pajak PT Master Steel tahun lalu.
Bahkan dalam kasus itu, Kuntoro yang menjabat Ketua UKP4 itu sempat menolak untuk bersaksi di hadapan penyidik KPK dengan alasan yang tidak jelas.
"Dia sudah diberi kesempatan oleh undang-undang untuk menata ulang serta memperbaiki tata kelola
migas. Namun Kenyataanya, justru ketika mereka mengisi pos-pos strategis di Kementrian ESDM, mafia migas makin menggurita dalam sistem ekonomi politik,” ujar pakar hukum M Zakir Rasyidin kepada wartawan, Sabtu, 25 Oktober 2014.
Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus yang berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) dari dua orang penyidik pajak di Direktorat Jenderal Pajak yaitu Eko Darmayanto dan Moh Dian Irwan Nuqishira dengan dua Manajer Keuangan PT Master Steel, Effendi Komala dan Teddy Muliawan. Tersangka terakhir yaitu Direktur Keuangan PT Master Steel, Diah Soembedi.
(kur)