Pengamat: Seharusnya Jokowi Sudah Perkenalkan Figur Menteri
A
A
A
JAKARTA - Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dinilai kurang melakukan partisipasi publik dalam menentukan para menterinya.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, seharusnya nama menteri diperkenalkan ke publik sebelum ditetapkan menjadi anggota kabinet.
"Saya setuju nama-nama menteri dilempar dulu ke masyarakat sebelum ditetapkan menjadi menteri," kata Pangi kepada Sindonews, Senin (20/10/2014).
Menurut dia, langkah itu sebagai upaya bagi Jokowi-JK mengkonfirmasi keada publik terkait calon menterinya.
Pangi menilai, sebelumnya Jokowi sudah terlanjur membuka kran partisipasi rakyat, pelibatan rakyat dalam memunculkan calon menteri atau dalam istilah lain kabinet rakyat"
"Sekarang publik, tidak tahu lagi siapa yang masuk menteri dari usulan kabinet rakyat," katanya.
Dia mengharapkan jangan sampai kabinet Jokowi-JK menjadi kabinet neolib.
"Jangan jangan kabinet neolib yg akan terbentuk, di awalnya rakyat dilibatkan, ujungnya tampak proses (tidak tranparan) penetapan calon menteri mulai terkesan tertutup," tutur Pangi.
Dia menjelaskan, dari awal sampai akhir publik harus tetap dilibatkan dalam penentuan calon menteri.
Namun, kata dia, partisipasi dan pelibatan rakyat hanya di awal. "Sementara di akhirnya enggak ada sama sekali," katanya.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, seharusnya nama menteri diperkenalkan ke publik sebelum ditetapkan menjadi anggota kabinet.
"Saya setuju nama-nama menteri dilempar dulu ke masyarakat sebelum ditetapkan menjadi menteri," kata Pangi kepada Sindonews, Senin (20/10/2014).
Menurut dia, langkah itu sebagai upaya bagi Jokowi-JK mengkonfirmasi keada publik terkait calon menterinya.
Pangi menilai, sebelumnya Jokowi sudah terlanjur membuka kran partisipasi rakyat, pelibatan rakyat dalam memunculkan calon menteri atau dalam istilah lain kabinet rakyat"
"Sekarang publik, tidak tahu lagi siapa yang masuk menteri dari usulan kabinet rakyat," katanya.
Dia mengharapkan jangan sampai kabinet Jokowi-JK menjadi kabinet neolib.
"Jangan jangan kabinet neolib yg akan terbentuk, di awalnya rakyat dilibatkan, ujungnya tampak proses (tidak tranparan) penetapan calon menteri mulai terkesan tertutup," tutur Pangi.
Dia menjelaskan, dari awal sampai akhir publik harus tetap dilibatkan dalam penentuan calon menteri.
Namun, kata dia, partisipasi dan pelibatan rakyat hanya di awal. "Sementara di akhirnya enggak ada sama sekali," katanya.
(dam)