Johan Budi dan Dirlidik Naik Jadi Deputi KPK
A
A
A
JAKARTA - KPK kini punya dua deputi baru, Deputi Pencegahan serta Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM). Dua jabatan ini masing-masing diserahkan ke Johan Budi Sapto Prabowo dan Ari Widyatmoko.
Johan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Humas, sedangkan Ari adalah Direktur Penyelidikan (Dirlidik). Pelantikan dan pengambilan sumpah keduanya sebagai Deputi dilakukan oleh Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Surat pengangkatan Johan sebagai Deputi Pencegahan dan Ari sebagai Deputi PIPM diteken Abraham pada 16 Oktober 2014. Abraham menyatakan, seluruh jajaran KPK berterima kasih atas pelaksaan tugas Johan dan Ari sebelumnya.
Menurutnya, tantangan luar biasa akan dihadapi ke depan. Apalagi dalam beberapa hari ke depan Indonesia akan memiliki pemerintahan baru.
"Untuk dua pejabat baru emban tugas dengan sebaik-baiknya. Karena di usia KPK sekarang kita terus diberikan kepercayaan oleh masyatakat," kata Abraham saat memberikan sambutan pelantikan dan pengukuhan.
Dia menuturkan, unit PIPM adalah unit yang sangat urgen. Karena KPK menjadi role model terutama pengawasan internal bagi lembaga dan kementerian lainnya.
Karenanya di bawah kendali Ari, PIPM diharapkan bisa memberikan kontribusi pengawasan. Pasalnya, wajah KPK akan dilihat dengan perilaku-perilaku pegawai KPK. "Unit PIPM saya harapkan menjaga muruah keberadaan KPK yang masih dipercaya masyarakat," tuturnya.
Untuk Johan Budi selaku Deputi Pencegahan, Abraham menyampaikan, memberantas korupsi tidak bisa lagi dengan mengandalkan tindakan represif atau penindakan semata. Karena itu harus ada pencegahan. Penindakan pun harus diintegrasikan dengan pencegahan.
"Pak Johan Budi diharapkan bisa mampu mengendalikan pencegahan agar bisa mencegah terjadinya korupsi di kementerian dan lembaga. Saya berharap Pak Johan Budi bisa koordinasikan direktorat lainnya agar supaya agenda-agenda pencegahan yang selama dilakukan KPK bisa berjalan sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Abraham, agenda pencegahan KPK banyak dilakukan bersama lembaga lain. Salah satunya dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pada 2013, KPK bersama BPKP melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan (korsupgah) di 34 provinsi dan 34 kota/kabupaten. 2014 ini ada korsupgah di beberapa provinsi.
"Ini harus jadi konsen deputi pencegahan. Karena korupsi tidak terpusat di pusat saja tapi tersebar di daerah. Saat kita ke daerah, masyarakat-masyarakat di sana menyampaikan Indonesia bukan hanya di Jakarta tapi juga di belahanan daerah-daerah dan pelosok. Korupsi di daerah-daerah dan pelosk jauh lebih berbahaya dari pada yang terjadi di Jakarta," tutupnya.
Diketahui, jabatan Deputi Pencegahan sebelumnya dipegang Iswan Ilmi yang kini masuk masa pensiun dan kembali ke BPK. Sedangkan jabatan Deputi PIPM sebelumnya dipegang Handoyo Sudrajat AK yang kini menjadi Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM).
Dalam pelantikan dan pengukuhan kemarin turut hadir Ketua BPKP Mardiasmo, Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Pol Suhardi Alius, dan Handoyo Sudrajat AK.
Johan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Humas, sedangkan Ari adalah Direktur Penyelidikan (Dirlidik). Pelantikan dan pengambilan sumpah keduanya sebagai Deputi dilakukan oleh Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Surat pengangkatan Johan sebagai Deputi Pencegahan dan Ari sebagai Deputi PIPM diteken Abraham pada 16 Oktober 2014. Abraham menyatakan, seluruh jajaran KPK berterima kasih atas pelaksaan tugas Johan dan Ari sebelumnya.
Menurutnya, tantangan luar biasa akan dihadapi ke depan. Apalagi dalam beberapa hari ke depan Indonesia akan memiliki pemerintahan baru.
"Untuk dua pejabat baru emban tugas dengan sebaik-baiknya. Karena di usia KPK sekarang kita terus diberikan kepercayaan oleh masyatakat," kata Abraham saat memberikan sambutan pelantikan dan pengukuhan.
Dia menuturkan, unit PIPM adalah unit yang sangat urgen. Karena KPK menjadi role model terutama pengawasan internal bagi lembaga dan kementerian lainnya.
Karenanya di bawah kendali Ari, PIPM diharapkan bisa memberikan kontribusi pengawasan. Pasalnya, wajah KPK akan dilihat dengan perilaku-perilaku pegawai KPK. "Unit PIPM saya harapkan menjaga muruah keberadaan KPK yang masih dipercaya masyarakat," tuturnya.
Untuk Johan Budi selaku Deputi Pencegahan, Abraham menyampaikan, memberantas korupsi tidak bisa lagi dengan mengandalkan tindakan represif atau penindakan semata. Karena itu harus ada pencegahan. Penindakan pun harus diintegrasikan dengan pencegahan.
"Pak Johan Budi diharapkan bisa mampu mengendalikan pencegahan agar bisa mencegah terjadinya korupsi di kementerian dan lembaga. Saya berharap Pak Johan Budi bisa koordinasikan direktorat lainnya agar supaya agenda-agenda pencegahan yang selama dilakukan KPK bisa berjalan sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Abraham, agenda pencegahan KPK banyak dilakukan bersama lembaga lain. Salah satunya dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pada 2013, KPK bersama BPKP melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan (korsupgah) di 34 provinsi dan 34 kota/kabupaten. 2014 ini ada korsupgah di beberapa provinsi.
"Ini harus jadi konsen deputi pencegahan. Karena korupsi tidak terpusat di pusat saja tapi tersebar di daerah. Saat kita ke daerah, masyarakat-masyarakat di sana menyampaikan Indonesia bukan hanya di Jakarta tapi juga di belahanan daerah-daerah dan pelosok. Korupsi di daerah-daerah dan pelosk jauh lebih berbahaya dari pada yang terjadi di Jakarta," tutupnya.
Diketahui, jabatan Deputi Pencegahan sebelumnya dipegang Iswan Ilmi yang kini masuk masa pensiun dan kembali ke BPK. Sedangkan jabatan Deputi PIPM sebelumnya dipegang Handoyo Sudrajat AK yang kini menjadi Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM).
Dalam pelantikan dan pengukuhan kemarin turut hadir Ketua BPKP Mardiasmo, Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Pol Suhardi Alius, dan Handoyo Sudrajat AK.
(kri)