Calon Menteri Jokowi Harus Seorang Patriot dan Petarung
A
A
A
KUDUS - Calon menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) harus memiliki jiwa patriot dan petarung. Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, hal itu penting sebab tantangan dan persoalan yang dihadapi Bangsa Indonesia kian berat.
Syafii Maarif menyampaikan hal itu saat Tabligh Akbar yang digelar di Alun-alun Simpang Tujuh Kabupaten Kudus, Kamis (16/10/2014) malam. Kegiatan ini dihadiri berbagai elemen masyarakat mulai dari kalangan agamawan, politik, akademisi, PNS, PKL, dan lain sebagainya.
"Itu kriteria tambahan dari saya. Selain punya integritas moral, kapasitas kepemimpinan dan profesional, calon menteri harus seorang patriot dan petarung," kata Syafii Maarif.
Syafii Maarif tak mempermasalahkan latar belakang calon menteri Jokowi-JK. Terpenting, meski berasal dari partai tapi jika sudah dilantik yang bersangkutan harus menjadi menterinya rakyat. "Perbaikan itu perlu niat dan tekad yang membaja. Jiwa patriot ini bagian dari itu," jelasnya.
Menurut Syafii, saat ini sudah terlihat sejumlah nama yang memiliki jiwa patriot. Beberapa nama tersebut ada yang saat ini masih menjabat sebagai kepala daerah di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia.
Dengan berkelakar, Syafii menyebut Bupati Kudus Musthofa merupakan salah satu kepala daerah yang memenuhi kriteria tersebut. "Tapi saya kan tidak punya hak untuk itu. Jadi terserah Jokowi-JK," ujarnya.
Pentingnya calon-calon menteri yang berkualitas tersebut karena tantangan Indonesia ke depan memang lebih berat. Mulai dari APBN yang mengalami defisit, kerusakan laut dan hutan, pajak yang 70 persennya menguap, dan lain sebagainya.
Meski begitu, Syafii tetap optimistis Indonesia ke depan akan lebih baik. Optimisme ini dinilainya beralasan. Sebab, saat ini masih banyak orang baik yang berasal dari beragam latar belakang.
"Orang-orang baik ini perlu diberi kesempatan agar bisa lebih mewarnai Indonesia. Itu kuncinya," ucapnya.
Sementara, Bupati Kudus Musthofa mengatakan, sebagai anak bangsa, ia siap jika diberi amanah untuk mengurusi urusan yang lebih besar dibanding yang dijalaninya saat ini.
"Kalau memang diberi kesempatan untuk melayani masyarakat dalam lingkup nasional, saya siap saja," tandasnya.
Syafii Maarif menyampaikan hal itu saat Tabligh Akbar yang digelar di Alun-alun Simpang Tujuh Kabupaten Kudus, Kamis (16/10/2014) malam. Kegiatan ini dihadiri berbagai elemen masyarakat mulai dari kalangan agamawan, politik, akademisi, PNS, PKL, dan lain sebagainya.
"Itu kriteria tambahan dari saya. Selain punya integritas moral, kapasitas kepemimpinan dan profesional, calon menteri harus seorang patriot dan petarung," kata Syafii Maarif.
Syafii Maarif tak mempermasalahkan latar belakang calon menteri Jokowi-JK. Terpenting, meski berasal dari partai tapi jika sudah dilantik yang bersangkutan harus menjadi menterinya rakyat. "Perbaikan itu perlu niat dan tekad yang membaja. Jiwa patriot ini bagian dari itu," jelasnya.
Menurut Syafii, saat ini sudah terlihat sejumlah nama yang memiliki jiwa patriot. Beberapa nama tersebut ada yang saat ini masih menjabat sebagai kepala daerah di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia.
Dengan berkelakar, Syafii menyebut Bupati Kudus Musthofa merupakan salah satu kepala daerah yang memenuhi kriteria tersebut. "Tapi saya kan tidak punya hak untuk itu. Jadi terserah Jokowi-JK," ujarnya.
Pentingnya calon-calon menteri yang berkualitas tersebut karena tantangan Indonesia ke depan memang lebih berat. Mulai dari APBN yang mengalami defisit, kerusakan laut dan hutan, pajak yang 70 persennya menguap, dan lain sebagainya.
Meski begitu, Syafii tetap optimistis Indonesia ke depan akan lebih baik. Optimisme ini dinilainya beralasan. Sebab, saat ini masih banyak orang baik yang berasal dari beragam latar belakang.
"Orang-orang baik ini perlu diberi kesempatan agar bisa lebih mewarnai Indonesia. Itu kuncinya," ucapnya.
Sementara, Bupati Kudus Musthofa mengatakan, sebagai anak bangsa, ia siap jika diberi amanah untuk mengurusi urusan yang lebih besar dibanding yang dijalaninya saat ini.
"Kalau memang diberi kesempatan untuk melayani masyarakat dalam lingkup nasional, saya siap saja," tandasnya.
(zik)