Demokrat Ragukan Kemampuan Politik Luar Negeri Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Kemampuan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk meneruskan kebijakan luar negeri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diragukan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai, Jokowi belum memiliki pengalaman politik luar negeri.
"Pak SBY sudah ribuah buku yang dia baca, sedangkan Pak Jokowi hanya praktisi dalam lingkup kecil. Karakteristik keduanya berbeda," ujar Ramadhan di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (17/10/2014).
Ramadhan menjelaskan, kepemimpinan Presiden SBY selama 10 tahun telah menciptakan politik luar negeri yang baik. Indikasinya, kata Ramadhan keberhasilan visi misi yang dibangun SBY.
"Ini akan menjadi beban psikologis bagi presiden yang akan datang. Ini bukan hebat atau tidak hebat, tapi ini masalah cita rasa," ungkapnya.
Dia berharap, Jokowi dapat melanjutkan apa yang telah dibangun SBY selama ini sesuai dengan karakter pribadinya. Lanjutnya, Indonesia sekarang memiliki hubungan sangat baik di dunia internasional
"Eman-eman politik luar negeri selama 10 tahun diurus secara baik, nanti ke depannya terbengkalai atau tidak dilanjutkan. Seperti Bali Demokrasi Forum harus tetap dijaga," tukasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai, Jokowi belum memiliki pengalaman politik luar negeri.
"Pak SBY sudah ribuah buku yang dia baca, sedangkan Pak Jokowi hanya praktisi dalam lingkup kecil. Karakteristik keduanya berbeda," ujar Ramadhan di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (17/10/2014).
Ramadhan menjelaskan, kepemimpinan Presiden SBY selama 10 tahun telah menciptakan politik luar negeri yang baik. Indikasinya, kata Ramadhan keberhasilan visi misi yang dibangun SBY.
"Ini akan menjadi beban psikologis bagi presiden yang akan datang. Ini bukan hebat atau tidak hebat, tapi ini masalah cita rasa," ungkapnya.
Dia berharap, Jokowi dapat melanjutkan apa yang telah dibangun SBY selama ini sesuai dengan karakter pribadinya. Lanjutnya, Indonesia sekarang memiliki hubungan sangat baik di dunia internasional
"Eman-eman politik luar negeri selama 10 tahun diurus secara baik, nanti ke depannya terbengkalai atau tidak dilanjutkan. Seperti Bali Demokrasi Forum harus tetap dijaga," tukasnya.
(kur)