Parpol Diingatkan Hati-hati Ambil Langkah Politik
A
A
A
JAKARTA - Drama pemilihan paket pimpinan DPR dan MPR melalui mekanisme voting telah usai. Selama sepekan terakhir, publik disuguhi pemandangan dua kekuatan koalisi yang terbelah di parlemen.
Menyikapi hal itu, Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Phillips Vermonte mengatakan, keberhasilan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam merebut jatah pimpinan DPR dan MPR dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak melulu harus dipandang secara negatif.
Menurutnya, terbelahnya kekuatan di parlemen akan menjadi modal bagi rakyat untuk semakin selektif dalam memilih wakilnya untuk duduk di Senayan.
"Pembelahan kekuatan ini bagus. Kita bisa lihat polanya. Masyarakat bisa menilai mana kelompok yang betul-betul mengakomodir keinginannya," kata Phillips di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Dengan kondisi demikian, lanjut Phillips, tentunya para wakil rakyat dan partai politik yang menaunginya harus menjadi lebih berhati-hati saat mengambil langkah politik yang sekiranya berdampak bagi masyarakat.
"Kondisi ini memudahkan masyarakat untuk menghukum atau memberi reward ketika pemilu. Jadi parpol di DPR menjadi lebih berhati-hati," kata dia.
Menyikapi hal itu, Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Phillips Vermonte mengatakan, keberhasilan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam merebut jatah pimpinan DPR dan MPR dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak melulu harus dipandang secara negatif.
Menurutnya, terbelahnya kekuatan di parlemen akan menjadi modal bagi rakyat untuk semakin selektif dalam memilih wakilnya untuk duduk di Senayan.
"Pembelahan kekuatan ini bagus. Kita bisa lihat polanya. Masyarakat bisa menilai mana kelompok yang betul-betul mengakomodir keinginannya," kata Phillips di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Dengan kondisi demikian, lanjut Phillips, tentunya para wakil rakyat dan partai politik yang menaunginya harus menjadi lebih berhati-hati saat mengambil langkah politik yang sekiranya berdampak bagi masyarakat.
"Kondisi ini memudahkan masyarakat untuk menghukum atau memberi reward ketika pemilu. Jadi parpol di DPR menjadi lebih berhati-hati," kata dia.
(kri)