SBY Dinilai Kambinghitamkan Megawati

Selasa, 07 Oktober 2014 - 04:33 WIB
SBY Dinilai Kambinghitamkan...
SBY Dinilai Kambinghitamkan Megawati
A A A
JAKARTA - Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ratusan kata-kata yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam akun Twitternya terasa telah mengkambinghitamkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Yakni terkait wacana koalisi Partai Demokrat dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Padahal, senandung kata halus SBY itu tidak sesuai dengan fakta.

Menurut Hasto, tulisan di akun Twitter SBY yang lagi-lagi menyalahkan Megawati merupakan strategi untuk menutupi langkah politik dua kaki.

Kebuntuan komunikasi seolah menjadi penyebab mengapa Demokrat akhirnya lebih memilih bersekutu dengan Koalisi Merah Putih (KMP), baik dalam gerakan mencabut hak politik rakyat dalam pembahasan RUU Pilkada, maupun mendukung pimpinan DPR RI.

"Dalam strategi politik yang sarat diwarnai dengan kepentingan transaksional atas kepentingan politik dan ekonomi, boleh jadi langkah SBY menjadikan Megawati sebagai kambing hitam," kata Hasto kepada SINDO, Senin 6 Oktober 2014.

"Merupakan hal yang biasa dilakukan bagi politisi yang tidak memiliki sikap kenegarawanan. Namun dalam politik yang berkeadaban, apa yang dilakukan SBY merupakan pemujaan terhadap strategi itu sendiri," sambungnya.

Dia melanjutkan, publik harus ingat bahwa pada awal Pilpres 2004, SBY sendiri mengatakan dizalimi oleh Megawati. Rupanya hal itu juga sebagai bagian strategi untuk menjadikan dirinya seolah-olah sebagai korban.

"Sekiranya Megawati yang menzalimi SBY, maka dalam teori perilaku, seharusnya Megawati yang aktif untuk meminta bertemu SBY. Yang terjadi justru sebaiknya," imbuhnya.

Dituturkannya, ketika Jokowi-JK yang telah dinyatakan sebagai presiden dan wapres terpilih pun kesulitan untuk menghubungi SBY pada saat kritis sebelum penetapan pimpinan DPR RI. Maka saat itu sudah terlihat bahwa Presiden SBY telah menutup diri kepada presiden pilihan rakyat.

"Sebab skenario bergabung dengan KMP memang telah didesain lama. Hanya perlu kambing hitam untuk memuluskan skenario tersebut," tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5526 seconds (0.1#10.140)