Riset IndoStrategi, Isran Noor Diunggulkan jadi Mendagri
A
A
A
JAKARTA - Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Isran Noor dianggap tepat mengisi posisi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di pemerintahan mendatang.
Kompetensi serta pengalamannya selama ini akan bisa membantu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada periode 2014-1019 ini terutama menjalankan peran Mendagri, yang salah satu tugasnya sebagai pembina kepala daerah.
Direktur IndoStrategi Andar Nubowo menjelaskan, meskipun seorang bupati, Isran Noor tidak hanya berpikir secara mikro kewilayahan saja. Tetapi ia mempunyai pemikiran makro keindonesiaan yang luas.
"Visi keindonesiaannya cukup jelas. Di Kutim, ia membangun dan menyediakan fasilitas bagi agama-agama dan kepercayaan yang ada di Kutim seperti Islamic Center, Christian, Catholic Center, dan sebagainya," jelas Andar saat memaparkan hasil riset Indo Strategi “Uji Publik Kandidat Menteri Jokowi-JK” di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).
Isran Noor juga tidak hanya mempunyai visi kepemimpinan lokal dan nasional, bahkan berdimensi regional serta internasional. Makanya, dia berani melawan kepentingan asing yang bertabrakan dengan kepentingan nasional dan kepentingan untuk memajukan potensi daerah.
"Yaitu, saat menutup perusahaan tambang migas asing di wilayahnya karena dianggap melanggar undang-undang dan kedaulatan energi Indonesia," sambung Andar.
Tak kalah penting, pengalaman Isran saat ini sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Lewat Apkasi, Isran mampu membawa bupati-bupati di Indonesia berkoordinasi dan bersinergi untuk mengisi pembangunan di era otonomi daerah.
"Karena ia yakin otonomi daerah harus dilakukan dan dikelola dalam konteks penguatan NKRI," ucapnya.
Menurut Andar, itu semua tak lepas dari pengalaman panjang Isran yang berkarir sebagai birokrat dimulai sejak tahun 1981 hingga menjadi Bupati Kutim sejak 2009.
"Selain karir dan pengalaman birokrasi lama, ia juga memiliki kompetensi akademik yang cukup baik, S2 dan S3-nya adalah ilmu pemerintahan. Ia menulis banyak buku tentang kepemimpinan progresif tentang kemaritiman Indonesia," tandas Andar.
Karena itu, dalam riset uji publik IndoStategi, Isran Noor didukung para pakar kampus, komunitas dan birokrat untuk menjadi Mendagri. Dia mendapat dukungan sebanyak 67% mengungguli Rektor UGM Prof DR Pratikno (11%), dan mantan Sekjen Depdagri dan DPD RI Siti Nurbaya (0%). Sisanya abstain (22%).
Riset nasional IndoStrategi ini menggunakan metode quesioner melalui telepon. Total responden riset yang dilaksanakan 21 September hingga 1 Oktober 2014 adalah 380 tokoh yang terdiri dari birokrat, akademisi, profesional, dan aktivis.
Andar menambahkan, pihaknya menggelar riset salah satu tujuannya untuk menguji publik atas tokoh-tokoh yang dinominasikan sebagai kandidat menteri dalam Kabinet Jokowi-JK oleh berbagai pihak seperti Institute for Transformation Studies (Intrans), Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), Indonesian Research and Survey (IRES) dan juga riset IndoStrategi sendiri yang dirilis 8 September lalu.
Kompetensi serta pengalamannya selama ini akan bisa membantu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada periode 2014-1019 ini terutama menjalankan peran Mendagri, yang salah satu tugasnya sebagai pembina kepala daerah.
Direktur IndoStrategi Andar Nubowo menjelaskan, meskipun seorang bupati, Isran Noor tidak hanya berpikir secara mikro kewilayahan saja. Tetapi ia mempunyai pemikiran makro keindonesiaan yang luas.
"Visi keindonesiaannya cukup jelas. Di Kutim, ia membangun dan menyediakan fasilitas bagi agama-agama dan kepercayaan yang ada di Kutim seperti Islamic Center, Christian, Catholic Center, dan sebagainya," jelas Andar saat memaparkan hasil riset Indo Strategi “Uji Publik Kandidat Menteri Jokowi-JK” di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).
Isran Noor juga tidak hanya mempunyai visi kepemimpinan lokal dan nasional, bahkan berdimensi regional serta internasional. Makanya, dia berani melawan kepentingan asing yang bertabrakan dengan kepentingan nasional dan kepentingan untuk memajukan potensi daerah.
"Yaitu, saat menutup perusahaan tambang migas asing di wilayahnya karena dianggap melanggar undang-undang dan kedaulatan energi Indonesia," sambung Andar.
Tak kalah penting, pengalaman Isran saat ini sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Lewat Apkasi, Isran mampu membawa bupati-bupati di Indonesia berkoordinasi dan bersinergi untuk mengisi pembangunan di era otonomi daerah.
"Karena ia yakin otonomi daerah harus dilakukan dan dikelola dalam konteks penguatan NKRI," ucapnya.
Menurut Andar, itu semua tak lepas dari pengalaman panjang Isran yang berkarir sebagai birokrat dimulai sejak tahun 1981 hingga menjadi Bupati Kutim sejak 2009.
"Selain karir dan pengalaman birokrasi lama, ia juga memiliki kompetensi akademik yang cukup baik, S2 dan S3-nya adalah ilmu pemerintahan. Ia menulis banyak buku tentang kepemimpinan progresif tentang kemaritiman Indonesia," tandas Andar.
Karena itu, dalam riset uji publik IndoStategi, Isran Noor didukung para pakar kampus, komunitas dan birokrat untuk menjadi Mendagri. Dia mendapat dukungan sebanyak 67% mengungguli Rektor UGM Prof DR Pratikno (11%), dan mantan Sekjen Depdagri dan DPD RI Siti Nurbaya (0%). Sisanya abstain (22%).
Riset nasional IndoStrategi ini menggunakan metode quesioner melalui telepon. Total responden riset yang dilaksanakan 21 September hingga 1 Oktober 2014 adalah 380 tokoh yang terdiri dari birokrat, akademisi, profesional, dan aktivis.
Andar menambahkan, pihaknya menggelar riset salah satu tujuannya untuk menguji publik atas tokoh-tokoh yang dinominasikan sebagai kandidat menteri dalam Kabinet Jokowi-JK oleh berbagai pihak seperti Institute for Transformation Studies (Intrans), Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), Indonesian Research and Survey (IRES) dan juga riset IndoStrategi sendiri yang dirilis 8 September lalu.
(kri)