Menyulap Sampah Menjadi Manfaat
A
A
A
JAKARTA - Pengelolaan sampah menjadi persoalan bagi hampir sebagian kota di Indonesia. Butuh upaya keras untuk menangani masalah sampah.
Salah satunya seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dengan program Sampah Membawa Berkah, pemerintah setempat tidak hanya menciptakan lingkungan bersih. Tapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Program Sampah Membawa Berkah mengubah urusan pengelolaan sampah yang sebelumnya selalu rumit dan bermasalah, menjadi mudah dan justru menguntungkan.
"Kami menyulap TPA (tempat pembuangan akhir) yang dulunya kumuh, kotor, dan bau menjadi TPA yang nyaman, sehat dan malah menghasilkan listrik dan gas," kata Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, Sabtu (4/10/2014) dalam keterangan pers.
Ide program ini muncul dari pengalaman panjang Kabupaten Banjar dalam mengelola sampah, ketika TPA tidak lagi mampu menampung volume sampah setiap hari.
Peningkatan volume sampah yang terus terjadi seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, membuat paradigma pengelolaan sampah harus diubah.
"Dulu paradigmanya hanya kumpul, angkut, buang. Akhirnya sampah menumpuk dan TPA tak sanggup menampung," ujar Khairul.
Oleh karena itu, kata dia, dibuat sistem pengelolaan baru dengan sejumlah rangkaian. Sampah sudah harus dipilah sejak dari rumah, dipilih mana yang bisa masuk bank sampah, dikumpulkan di tempat pembuangan sampah (TPS).
Di setiap TPS disediakan bak sampah berbeda sesuai peruntukan, yakni untuk bak sampah plastik, bak gelas, bak logam, dan bak untuk kertas. Sampah dari TPS lalu diangkut dan dipilah lagi di TPA.
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banjar, dengan menggandeng sejumlah kelompok swadaya masyarakat (KSM).
KSM melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sejak di rumah tangga, pasar, maupun toko/warung.
"Pemilahan sampah ini dibutuhkan karena sangat berkaitan erat dengan tujuan akhirnya, ini nanti sampah akan dijadikan apa," kata Khairul.
Salah satu yang telah berhasil dilaksanakan adalah pemanfaatan gas metan dari proses pembusukan sampah di TPA Cahaya Kencana, menjadi sumber energi terbarukan.
TPA yang berlokasi di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan ini memiliki luas area 28 hektare (16,5 ha sudah digunakan), dengan rata-rata produksi timbunan 150 meter kubik sampah per hari.
Salah satunya seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dengan program Sampah Membawa Berkah, pemerintah setempat tidak hanya menciptakan lingkungan bersih. Tapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Program Sampah Membawa Berkah mengubah urusan pengelolaan sampah yang sebelumnya selalu rumit dan bermasalah, menjadi mudah dan justru menguntungkan.
"Kami menyulap TPA (tempat pembuangan akhir) yang dulunya kumuh, kotor, dan bau menjadi TPA yang nyaman, sehat dan malah menghasilkan listrik dan gas," kata Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, Sabtu (4/10/2014) dalam keterangan pers.
Ide program ini muncul dari pengalaman panjang Kabupaten Banjar dalam mengelola sampah, ketika TPA tidak lagi mampu menampung volume sampah setiap hari.
Peningkatan volume sampah yang terus terjadi seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, membuat paradigma pengelolaan sampah harus diubah.
"Dulu paradigmanya hanya kumpul, angkut, buang. Akhirnya sampah menumpuk dan TPA tak sanggup menampung," ujar Khairul.
Oleh karena itu, kata dia, dibuat sistem pengelolaan baru dengan sejumlah rangkaian. Sampah sudah harus dipilah sejak dari rumah, dipilih mana yang bisa masuk bank sampah, dikumpulkan di tempat pembuangan sampah (TPS).
Di setiap TPS disediakan bak sampah berbeda sesuai peruntukan, yakni untuk bak sampah plastik, bak gelas, bak logam, dan bak untuk kertas. Sampah dari TPS lalu diangkut dan dipilah lagi di TPA.
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banjar, dengan menggandeng sejumlah kelompok swadaya masyarakat (KSM).
KSM melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sejak di rumah tangga, pasar, maupun toko/warung.
"Pemilahan sampah ini dibutuhkan karena sangat berkaitan erat dengan tujuan akhirnya, ini nanti sampah akan dijadikan apa," kata Khairul.
Salah satu yang telah berhasil dilaksanakan adalah pemanfaatan gas metan dari proses pembusukan sampah di TPA Cahaya Kencana, menjadi sumber energi terbarukan.
TPA yang berlokasi di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan ini memiliki luas area 28 hektare (16,5 ha sudah digunakan), dengan rata-rata produksi timbunan 150 meter kubik sampah per hari.
(dam)