Demokrat Kecewa Usulannya Soal UU Pilkada Tak Diakomodir
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrat kecewa usulannya soal pilkada langsung dengan sepuluh perbaikan tidak diakomodir oleh pimpinan sidang paripurna saat itu.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, pimpinan sidang saat itu Priyo Budi Santoso hanya memilih dua opsi saja, yaitu pilkada langsung dan pilkada lewat DPRD.
Melihat kenyataan tersebut, kata dia, Partai Demokrat berkesimpulan bahwa usulan pilkada langsung dengan 10 perbaikan tidak mendapat dukungan resmi dari fraksi lain dan memutuskan untuk walk out.
"Fraksi lain mengatakan mendukung kami, tapi mereka tidak mendukung secara resmi. Kalau mendukung hanya sporadis atau sebagainya itu tidak cukup," katanya saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2014).
Hal senada juga dikatakan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf. Menurut dia, hal yang lucu bila ada anggapan bahwa aksi walk out sebagian besar anggota Fraksi Demokrat semakin fatal.
"Ini lucu kalau dikatakan walk out semakin fatal. Saya tanyakan kalau misalnya ada fraksi lain yang memang benar-benar mendukung pilkada langsung dengan 10 perbaikan, kenapa tidak ikut walk out bersama kami, mengapa?" ujar Nurhayati dalam kesempatan yang sama.
Dia menjelaskan, apabila semua fraksi yang setuju pilkada langsung ikut walk out maka pengesahan pilkada via DPRD tidak terjadi.
"Kalau mereka ikut walk out bersama kami, itu pilkada via DPRD itu tidak akan korum, tidak akan terjadi. Kenapa sekarang Demokrat yang tidak ikut memilih disalahkan?" tanyanya.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, pimpinan sidang saat itu Priyo Budi Santoso hanya memilih dua opsi saja, yaitu pilkada langsung dan pilkada lewat DPRD.
Melihat kenyataan tersebut, kata dia, Partai Demokrat berkesimpulan bahwa usulan pilkada langsung dengan 10 perbaikan tidak mendapat dukungan resmi dari fraksi lain dan memutuskan untuk walk out.
"Fraksi lain mengatakan mendukung kami, tapi mereka tidak mendukung secara resmi. Kalau mendukung hanya sporadis atau sebagainya itu tidak cukup," katanya saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2014).
Hal senada juga dikatakan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf. Menurut dia, hal yang lucu bila ada anggapan bahwa aksi walk out sebagian besar anggota Fraksi Demokrat semakin fatal.
"Ini lucu kalau dikatakan walk out semakin fatal. Saya tanyakan kalau misalnya ada fraksi lain yang memang benar-benar mendukung pilkada langsung dengan 10 perbaikan, kenapa tidak ikut walk out bersama kami, mengapa?" ujar Nurhayati dalam kesempatan yang sama.
Dia menjelaskan, apabila semua fraksi yang setuju pilkada langsung ikut walk out maka pengesahan pilkada via DPRD tidak terjadi.
"Kalau mereka ikut walk out bersama kami, itu pilkada via DPRD itu tidak akan korum, tidak akan terjadi. Kenapa sekarang Demokrat yang tidak ikut memilih disalahkan?" tanyanya.
(kri)