Hans Lahamendu, Pelestari Alam Pesisir

Sabtu, 27 September 2014 - 13:07 WIB
Hans Lahamendu, Pelestari...
Hans Lahamendu, Pelestari Alam Pesisir
A A A
JAKARTA - Masalah kemiskinan yang dirasakan masyarakat di Desa Bahoi, Sulawesi Utara, sejak tahun 60-an, menjadi pemicu rusaknya alam dan lingkungan sekitar.

Mayoritas masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, setiap hari melakukan pemboman agar memperoleh hasil tangkapan yang lebih banyak demi mencukupi kebutuhan hidup.

Hans Lahamendu
berusaha mengembalikan apa yang sudah diambil dan dirusak masyarakat. Sejak 2002, pria berusia 70 tahun ini berusaha menyadarkan satu per satu para nelayan dan memberi pembinaan cara mencari rezeki dari laut yang benar tanpa merusak alam.

Dia menggalang persatuan bersama warga untuk menanam kembali pohon mangrove dan terumbu karang agar biota laut dapat hidup dan lestari.

Pria yang kerap disapa opa gaul ini, mencari solusi alternatif dengan mengalihkan semua kebutuhan makan masyarakat dengan cara membuat usaha keterampilan seperti anyaman, dan jajanan pasar.

Alhasil, Setelah upayanya bertahun-tahun dalam mengubah pola pikir nelayan yang suka menghancurkan lingkungan bawah laut.

Dia juga berhasil menjadikan Desa Bahoi sebagai pusat ekowisata yang berbasis kemasyarakatan dengan memaksimalkan apa yang ada di alam bawah laut sebagai salah satu sumber mata pencaharian.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)