Achmad Nuril, Pejuang Kehidupan Masyarakat Pinggiran

Jum'at, 26 September 2014 - 13:08 WIB
Achmad Nuril, Pejuang...
Achmad Nuril, Pejuang Kehidupan Masyarakat Pinggiran
A A A
JAKARTA - Mengawali keprihatinannya saat melihat anak-anak jalanan di Ibu Kota tahun 1989, pria kelahiran Lamongan 3 Oktober 1967 ini memutuskan mengajak anak jalanan, mengembangkan kreativitasnya dalam mendapatkan penghasilan.

Tanpa berpikir panjang, Achmad Nuril yang fokus dalam bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat ini mendidik sepuluh anak jalanan yang ditampung kala itu, untuk memproduksi tas, logo, dan kaos. Kegiatan itu dia lakukan di kediamannya, Pamulang Permai 1, Blok B10 Nomor 15, Tangerang Selatan, Banten.

Seiring waktu berjalan, usaha pembuatan tas bersama anak-anak jalanan semakin banyak peminatnya dan jumlah anak-anak jalanan pun yang ditampung bertambah menjadi 50 orang. Nuril berprinsip, 90% rezeki yang dia dapat adalah harta untuk kaum dhuafa.

Dari hasil keuntungan usaha tas, dan penjualan lukisan-lukisan kaligrafi yang telah dirintisnya sejak usia 20 tahun, Nuril bertekad meluaskan aktivitas sosialnya, membuat perubahan untuk masyarakat Indonesia.

Dia menemukan kondisi masyarakat Ngawi, Jawa Timur, sangat memprihatinkan. Saat itu pemenuhan kebutuhan air bersih, pelayanan kesehatan, pendidikan sangat jauh dari kata layak, dan sayangnya kondisi ini belum tersentuh oleh pemerintah.

Selama 25 tahun melakukan aktivitas sosialnya, tercatat ia sudah sudah membuat 23 sumur dan 22 MCK, pemberdayaan 2 madrasah, pemberdayaan 3 TK dan PAUD, pemberdayaan 5 musalla dan masjid di sekitar Ngawi hingga Sragen.

Selain itu, Nuril juga memberikan pengobatan gratis dengan teknik bekam kepada 753 orang. Selain itu dia membina Pegiat Kesehatan dengan ilmu kedokteran Timur (bekam) terhadap 1.400 orang.

Dalam hal peningkatan ekonomi, Nuril berupaya memberi bantuan ternak kambing kepada 39 warga kurang mampu.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0995 seconds (0.1#10.140)