BNN Imbau Mahasiswa Jangan Salah Pilih Teman
A
A
A
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengimbau agar jangan salah dalam memilih teman, agar terhindar dari bahaya narkoba.
Hal itu dikatakan Penyuluh Deputi Bidang Pencegahan BNN, Eva Fitri Yuanita. Menurutnya, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang melibatkan generasi muda, semakin meresahkan.
Dia menegaskan, mahasiswa harus mampu melindungi dan membentengi dirinya dari pengaruh penyalahgunaan narkoba.
"Sebab mahasiswa memegang tanggung jawab yang besar sebagai penerus tongkat kepemimpinan nasional," kata Eva saat Focus Group Discussion (FGD) dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekononi Indonesia Banking School (STIE IBS), di Kemang, Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Menurut Eva, mahasiswa jangan pernah coba-coba mengguna narkoba. Sebab mayoritas pengguna narkoba bermula dari coba-coba. Selain itu mahasiswa berhati-hati dalam memilih teman bergaul.
"Karena tidak jarang sindikat narkoba memanfaatkan teman-teman kita," sambungnya.
Dia menambahkan, generasi muda harus memiliki prinsip yang teguh dan sikap yang tegas untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
"Itu adalah cara paling ampuh untuk melindungi diri sendiri dari penyalahgunaan narkoba," tegas Eva.
Sementara itu, mahasiswa STIE IBS semester V Elsi mengungkapkan, kampus harus membuat aturan yang tegas terkait dengan penyalahgunaan narkoba. Misalnya kampus bekerjasama dengan BNN menggelar tes urine secara rutin.
"Kalau ada mahasiswa yang positif menggunakan narkoba maka pihak kampus harus segera mengambil tindakan yang tegas untuk melindungi mahasiswa yang lain," ujar Elsi.
Dia mencontohkan, mahasiswa pemakai narkoba jika dibiarkan maka mereka akan merekrut mahasiswa lain untuk ikut memakai narkoba.
"Saya tidak setuju kalau mahasiswa pemakai narkoba di keluarkan dari kampus. Tapi ada cara lain yang bisa di tempuh untuk penyelamatkan masa depan mereka. Salah satunya rehabilitasi," paparnya.
Sebab, saat ini BNN dan Kemenkes punya pusat rehabilitasi medis dan sosial. "Nah kampus harus memanfaatkan itu. Setelah selesai di rehabilitasi mereka dapat melanjutkan kuliahnya," tutupnya.
Hal itu dikatakan Penyuluh Deputi Bidang Pencegahan BNN, Eva Fitri Yuanita. Menurutnya, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang melibatkan generasi muda, semakin meresahkan.
Dia menegaskan, mahasiswa harus mampu melindungi dan membentengi dirinya dari pengaruh penyalahgunaan narkoba.
"Sebab mahasiswa memegang tanggung jawab yang besar sebagai penerus tongkat kepemimpinan nasional," kata Eva saat Focus Group Discussion (FGD) dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekononi Indonesia Banking School (STIE IBS), di Kemang, Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Menurut Eva, mahasiswa jangan pernah coba-coba mengguna narkoba. Sebab mayoritas pengguna narkoba bermula dari coba-coba. Selain itu mahasiswa berhati-hati dalam memilih teman bergaul.
"Karena tidak jarang sindikat narkoba memanfaatkan teman-teman kita," sambungnya.
Dia menambahkan, generasi muda harus memiliki prinsip yang teguh dan sikap yang tegas untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
"Itu adalah cara paling ampuh untuk melindungi diri sendiri dari penyalahgunaan narkoba," tegas Eva.
Sementara itu, mahasiswa STIE IBS semester V Elsi mengungkapkan, kampus harus membuat aturan yang tegas terkait dengan penyalahgunaan narkoba. Misalnya kampus bekerjasama dengan BNN menggelar tes urine secara rutin.
"Kalau ada mahasiswa yang positif menggunakan narkoba maka pihak kampus harus segera mengambil tindakan yang tegas untuk melindungi mahasiswa yang lain," ujar Elsi.
Dia mencontohkan, mahasiswa pemakai narkoba jika dibiarkan maka mereka akan merekrut mahasiswa lain untuk ikut memakai narkoba.
"Saya tidak setuju kalau mahasiswa pemakai narkoba di keluarkan dari kampus. Tapi ada cara lain yang bisa di tempuh untuk penyelamatkan masa depan mereka. Salah satunya rehabilitasi," paparnya.
Sebab, saat ini BNN dan Kemenkes punya pusat rehabilitasi medis dan sosial. "Nah kampus harus memanfaatkan itu. Setelah selesai di rehabilitasi mereka dapat melanjutkan kuliahnya," tutupnya.
(maf)