PPP Mengaku Belum Ditawari Kursi Menteri
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan sampai saat ini tidak ada tawaran kursi menteri dari pihak Joko Widodo (Jokowi).
Pengurus partai berlambang Kakbah itu menyatakan PPP masih fokus untuk melakukan konsolidasi internal.
"Yang saya tahu PPP belum dapat (tawaran kursi menteri). Kita tahu, partai pengusung pemerintahan saja belum (dapat tawaran). Apa lagi kami," kata Sekretaris Jenderal DPP PPP M Romahurmuziy di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/9/2014).
Romi, sapaan Romahurmuziy mengatakan sampai saat ini PPP belum mengubah sikap politiknya terkait arah koalisi di parlemen.
Dia mengatakan, pengurus DPP PPP telah bertemu dengan ulama. Dalam pertemuan itu, ulama meminta agar PPP tetap berada di Koalisi Merah Putih.
"Malam Sabtu kemarin kami para pengurus DPP telah bertemu ulama. Disarankan agar PPP tetap di Koalisi Merah Putih. Atas fatwa beliau, kita sebagai partai yang menjunjung tinggi ulama, menghormati beliau," kata Romi.
Sekadar informasi, saat ini internal PPP terbelah. Perpecahan itu berawal dari rapat pengurus DPP dan DPW PPP pada Rabu 10 September lalu yang hasilnya mencopot SDA dari jabatan Ketua Umum DPP PPP.
Alasan SDA dicopot karena statusnya sebagai tersangka kasus korupsi mengganggu
citra partai.
SDA pun bereaksi. Mantan menteri agama ini menilai pencopotan jabatannya ilegal karena tidak melalui muktamar.
Kubu SDA pun memecat balik tiga pengurus PPP, yakni Sekretaris Jenderal DPP PPP M
Romahurmuziy, dan Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa dan Emron Pangkapi.
Pengurus partai berlambang Kakbah itu menyatakan PPP masih fokus untuk melakukan konsolidasi internal.
"Yang saya tahu PPP belum dapat (tawaran kursi menteri). Kita tahu, partai pengusung pemerintahan saja belum (dapat tawaran). Apa lagi kami," kata Sekretaris Jenderal DPP PPP M Romahurmuziy di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/9/2014).
Romi, sapaan Romahurmuziy mengatakan sampai saat ini PPP belum mengubah sikap politiknya terkait arah koalisi di parlemen.
Dia mengatakan, pengurus DPP PPP telah bertemu dengan ulama. Dalam pertemuan itu, ulama meminta agar PPP tetap berada di Koalisi Merah Putih.
"Malam Sabtu kemarin kami para pengurus DPP telah bertemu ulama. Disarankan agar PPP tetap di Koalisi Merah Putih. Atas fatwa beliau, kita sebagai partai yang menjunjung tinggi ulama, menghormati beliau," kata Romi.
Sekadar informasi, saat ini internal PPP terbelah. Perpecahan itu berawal dari rapat pengurus DPP dan DPW PPP pada Rabu 10 September lalu yang hasilnya mencopot SDA dari jabatan Ketua Umum DPP PPP.
Alasan SDA dicopot karena statusnya sebagai tersangka kasus korupsi mengganggu
citra partai.
SDA pun bereaksi. Mantan menteri agama ini menilai pencopotan jabatannya ilegal karena tidak melalui muktamar.
Kubu SDA pun memecat balik tiga pengurus PPP, yakni Sekretaris Jenderal DPP PPP M
Romahurmuziy, dan Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa dan Emron Pangkapi.
(dam)