4 Juta Orang Hidup di Daerah Rawan Gunung Berapi
A
A
A
YOGYAKARTA - Pemerintah menyatakan ada empat juta warga yang tinggal di sekitar daerah rawan gunung berapi di Indonesia.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan, sayangnya sangat sulit merelokasi mereka, sementara pengetahuan akan bencana erupsi juga masih rendah.
“Hidup harmoni dengan alam adalah jalan untuk menjembatani kejujuran gunung api dan kemauan manusia hidup di sekitar gunung berapi. Bukan tidak boleh ditempati, tapi asal diperhitungkan risikonya,” kata Surono di Yogyakarta, Selasa (9/9/2014).
Surono menyebutkan saat ini Indonesia memiliki 129 gunung api aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus. Tidak hanya bencana erupsi, Indonesia juga dihadapkan pada risiko bencana gempa bumi.
Bahkan terhitung sejak tahun 2000, ada 12 kali kejadian bencana gempa bumi terbesar di seluruh dunia, yang sudah menelan korban lebih dari 1.000 jiwa. Dari 12 kejadian tersebut, empat di antaranya terjadi di Indonesia.
Surono menambahkan, ilmu vulkanologi atau kegunungapian sangat dibutuhkan oleh peneliti dan pengambil kebijakan untuk mengetahui perilaku dan karakter gunung api untuk menekan risiko bencana gunung api.
Namun begitu, beberapa negara yang memiliki banyak gunung api seperti Indonesia, justru memiliki keterbatasan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
“Kita tidak bisa merekayasa keinginan alam yang selalu berproses mencari keseimbangan baru, dampak erupsi tidak dibatasi batas wilayah. Sehingga tanggung jawab para peneliti, instansi dan masyarakat sekitar,” ucap Surono.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan, sayangnya sangat sulit merelokasi mereka, sementara pengetahuan akan bencana erupsi juga masih rendah.
“Hidup harmoni dengan alam adalah jalan untuk menjembatani kejujuran gunung api dan kemauan manusia hidup di sekitar gunung berapi. Bukan tidak boleh ditempati, tapi asal diperhitungkan risikonya,” kata Surono di Yogyakarta, Selasa (9/9/2014).
Surono menyebutkan saat ini Indonesia memiliki 129 gunung api aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus. Tidak hanya bencana erupsi, Indonesia juga dihadapkan pada risiko bencana gempa bumi.
Bahkan terhitung sejak tahun 2000, ada 12 kali kejadian bencana gempa bumi terbesar di seluruh dunia, yang sudah menelan korban lebih dari 1.000 jiwa. Dari 12 kejadian tersebut, empat di antaranya terjadi di Indonesia.
Surono menambahkan, ilmu vulkanologi atau kegunungapian sangat dibutuhkan oleh peneliti dan pengambil kebijakan untuk mengetahui perilaku dan karakter gunung api untuk menekan risiko bencana gunung api.
Namun begitu, beberapa negara yang memiliki banyak gunung api seperti Indonesia, justru memiliki keterbatasan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
“Kita tidak bisa merekayasa keinginan alam yang selalu berproses mencari keseimbangan baru, dampak erupsi tidak dibatasi batas wilayah. Sehingga tanggung jawab para peneliti, instansi dan masyarakat sekitar,” ucap Surono.
(maf)