Istana Tanggapi Pernyataan Menlu AS soal Munir
A
A
A
BOGOR - Istana menanggapi pernyataan Menlu Amerika Serikat John Kerry peringatan 10 tahun tewasnya aktivis HAM Munir Said Thalib.
"Saya menyimak pernyataan Menlu AS John Kerry, beliau menyebutkan bahwa di tahun 2004 kan Pemerintah berkomitmen menuntaskan, untuk mencari penyelesaian atas kasus ini (Munir)," ujar Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di kawasan IPSC, Desa Sukahati, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (8/9/2014).
Sebenarnya, kata dia, proses hukum atas kasus Munir itu sudah berjalan. Dia pun menegaskan bahwa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengupayakan mencari titik terang atas kasus Munir tersebut.
"Ada proses hukum yang dilakukan dan kalau memang kemudian ke depannya masih dilihat ada peluang untuk melihat kembali kasus tersebut tentunya bisa-bisa saja. Sebab data bukti baru, novum dan lain-lain."
"Tapi tidak berarti pemerintahan yang sekarang tidak mengupayakan mencari titik terang atas kasus tersebut. Langkah-langkah sudah dilakukan," pungkasnya.
"Saya menyimak pernyataan Menlu AS John Kerry, beliau menyebutkan bahwa di tahun 2004 kan Pemerintah berkomitmen menuntaskan, untuk mencari penyelesaian atas kasus ini (Munir)," ujar Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di kawasan IPSC, Desa Sukahati, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (8/9/2014).
Sebenarnya, kata dia, proses hukum atas kasus Munir itu sudah berjalan. Dia pun menegaskan bahwa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengupayakan mencari titik terang atas kasus Munir tersebut.
"Ada proses hukum yang dilakukan dan kalau memang kemudian ke depannya masih dilihat ada peluang untuk melihat kembali kasus tersebut tentunya bisa-bisa saja. Sebab data bukti baru, novum dan lain-lain."
"Tapi tidak berarti pemerintahan yang sekarang tidak mengupayakan mencari titik terang atas kasus tersebut. Langkah-langkah sudah dilakukan," pungkasnya.
(kri)