DPR Lebih Menghendaki Pemilukada Dilakukan Sepaket
A
A
A
JAKARTA - Ketua Panja RUU Pemilukada Abdul Hakam Naja mengatakan DPR lebih menghendaki bahwa pemilukada dilakukan secara paket. Pasalnya dengan paket masyarakat akan lebih representatif.
"Wakil juga dapat mewakili konfigurasi masyarakat di daerah tersebut, dimana disebuah wilayah pasti terdiri dari beberapa kelompok," katanya ketika dihubungi SINDO, Minggu 31 Agustus 2014.
Terkait dengan usulan untuk menghentikan pembahasan dan diserahkan kepada DPR yang baru, Hakam menilai hal tersebut sebuah kemunduran. RUU Pemilukada sendiri sudah dibahas lebih dari dua tahun.
Apalagi, lanjut politikus PAN ini, pemilukada tahun depan butuh payung hukum yang baru agar eksesnya dapat diminimalisir.
"Nanti dibahas dua tahun lagi. Ibarat sebuah bangunan yang tinggal pasang kaca saja kemudian dihancurkan dan dimulai dari nol lagi. Lebih baik lanjut terus. Meskipun memang tidak 100% sempurna," ujarnya.
Hakam menambahkan, malam ini akan dilakukan rapat pengambilan keputusan pada tingkat panja. Menurut dia, proses tersebut tidak akan terlalu alot. "Kemungkinan voting kecil," katanya.
"Wakil juga dapat mewakili konfigurasi masyarakat di daerah tersebut, dimana disebuah wilayah pasti terdiri dari beberapa kelompok," katanya ketika dihubungi SINDO, Minggu 31 Agustus 2014.
Terkait dengan usulan untuk menghentikan pembahasan dan diserahkan kepada DPR yang baru, Hakam menilai hal tersebut sebuah kemunduran. RUU Pemilukada sendiri sudah dibahas lebih dari dua tahun.
Apalagi, lanjut politikus PAN ini, pemilukada tahun depan butuh payung hukum yang baru agar eksesnya dapat diminimalisir.
"Nanti dibahas dua tahun lagi. Ibarat sebuah bangunan yang tinggal pasang kaca saja kemudian dihancurkan dan dimulai dari nol lagi. Lebih baik lanjut terus. Meskipun memang tidak 100% sempurna," ujarnya.
Hakam menambahkan, malam ini akan dilakukan rapat pengambilan keputusan pada tingkat panja. Menurut dia, proses tersebut tidak akan terlalu alot. "Kemungkinan voting kecil," katanya.
(kri)