Boni Duga Politikus 'Nakal' Bermain di Rumah Transisi
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens mengatakan, ada politikus yang tidak ingin rumah transisi dimasuki oleh relawan kritis
Boni mengatakan hal itu perihal kedatangannya ke rumah transisi yang disebut sebagian orang sebagai usaha 'minta jatah' kepada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Boni mengatakan, kedatangan dirinya ke rumah transisi telah dipolitisir oleh oknum politikus partai pengusung Jokowi-Jk. Dirinya menduga ada politisi yang tidak ingin ada relawan kritis masuk ke Rumah Transisi.
"Yang kita perjuangkan benar-benar konsep supaya pemerintahan Jokowi ini selamat," kata Boni di Sekretariat Kompolnas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 27 Agustus 2014.
"Tapi dipolitisir. Saya menduga kuat ada politisi yang bermain. Ada politisi korup yang ingin relawan supaya tidak mencerca cacat di belakang mereka yang tidak baik," imbuhnya.
Menurut Boni, politikus tersebut berasal dari internal partai pendukung Jokowi-JK dan terindikasi melakukan korupsi, namun hingga saat ini belum diproses hukum. Politikus tersebut juga ingin menjadi menteri.
"Ada orang yang tidak mau rumah transisi dimasuki relawan kritis. Oknumya mengarah kepada salah satu figur pimpinan partai koalisi pengusung Jokowi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Boni menegaskan kedatangannya ke rumah transisi Senin lalu bukan karena menginginkan posisi. Pihaknya hanya ingin mengajukan konsep dalam mengawal penyusunan dokumen strategi pemerintahan yang ditugaskan kepada rumah transisi.
"Saya sebagai jubir relawan harus bicara mewakili 15 organisasi itu. Lalu dipolitisir di media bahwa relawan minta porsi. Kalau saya sudah minta nama saya dicoret dari Kantor Transisi," kata dia.
"Kita memertanyakan janji Jokowi yang mengajak relawan untuk ikut membantu dalam pemerintahan. Itu gimana sekarang belum dilibatkan," imbuh Boni.
Boni mengatakan hal itu perihal kedatangannya ke rumah transisi yang disebut sebagian orang sebagai usaha 'minta jatah' kepada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Boni mengatakan, kedatangan dirinya ke rumah transisi telah dipolitisir oleh oknum politikus partai pengusung Jokowi-Jk. Dirinya menduga ada politisi yang tidak ingin ada relawan kritis masuk ke Rumah Transisi.
"Yang kita perjuangkan benar-benar konsep supaya pemerintahan Jokowi ini selamat," kata Boni di Sekretariat Kompolnas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 27 Agustus 2014.
"Tapi dipolitisir. Saya menduga kuat ada politisi yang bermain. Ada politisi korup yang ingin relawan supaya tidak mencerca cacat di belakang mereka yang tidak baik," imbuhnya.
Menurut Boni, politikus tersebut berasal dari internal partai pendukung Jokowi-JK dan terindikasi melakukan korupsi, namun hingga saat ini belum diproses hukum. Politikus tersebut juga ingin menjadi menteri.
"Ada orang yang tidak mau rumah transisi dimasuki relawan kritis. Oknumya mengarah kepada salah satu figur pimpinan partai koalisi pengusung Jokowi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Boni menegaskan kedatangannya ke rumah transisi Senin lalu bukan karena menginginkan posisi. Pihaknya hanya ingin mengajukan konsep dalam mengawal penyusunan dokumen strategi pemerintahan yang ditugaskan kepada rumah transisi.
"Saya sebagai jubir relawan harus bicara mewakili 15 organisasi itu. Lalu dipolitisir di media bahwa relawan minta porsi. Kalau saya sudah minta nama saya dicoret dari Kantor Transisi," kata dia.
"Kita memertanyakan janji Jokowi yang mengajak relawan untuk ikut membantu dalam pemerintahan. Itu gimana sekarang belum dilibatkan," imbuh Boni.
(maf)