TNI Optimalkan Penjagaan Objek Strategis
A
A
A
JAKARTA - Menjelang sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK), Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengajak masyarakat tenang dan waspada dalam mewujudkan keamanan.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko saat apel pasukan TNI jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2014, yang dilaksanakan di lapangan parkir Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
Moeldoko mengatakan, kericuhan dan kondisi tidak terkendali itu dapat muncul kapan saja. Situasi tersebut, kata dia, bisa muncul karena dipicu suatu ketidakpastian.
"Potensi itu ada. Kita mengenali indikatornya dan gejalanya," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Untuk meminimalisir ketidakpastian tersebut, kata Moeldoko, maka TNI berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan menyiagakan 5.000 personel TNI.
Selain itu, Moeldoko menambahkan, pihak TNI juga menjaga objek strategis terutama sentra kegiatan ekonomi masyarakat.
"Kita akan berupaya mengamankan sektor-sektor lokasi yang di situ ada aktifitas penting. Ini harus kita jaga. Saya tidak ingin kegiatan publik terganggu," kata Moeldoko.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko saat apel pasukan TNI jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2014, yang dilaksanakan di lapangan parkir Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
Moeldoko mengatakan, kericuhan dan kondisi tidak terkendali itu dapat muncul kapan saja. Situasi tersebut, kata dia, bisa muncul karena dipicu suatu ketidakpastian.
"Potensi itu ada. Kita mengenali indikatornya dan gejalanya," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Untuk meminimalisir ketidakpastian tersebut, kata Moeldoko, maka TNI berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan menyiagakan 5.000 personel TNI.
Selain itu, Moeldoko menambahkan, pihak TNI juga menjaga objek strategis terutama sentra kegiatan ekonomi masyarakat.
"Kita akan berupaya mengamankan sektor-sektor lokasi yang di situ ada aktifitas penting. Ini harus kita jaga. Saya tidak ingin kegiatan publik terganggu," kata Moeldoko.
(maf)