Sudah 3x24 Jam Personil Kepolisian Jaga Gedung MK
A
A
A
JAKARTA - Besok Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusan sidang gugatan Pilpres 2014. Personil kepolisian terlihat bersiaga di beberapa titik di sekitar Gedung MK. Ribuan petugas juga secara bergiliran berjaga hingga membuat tenda di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Ipda Pramono (49), Kanit II Komandan Pleton (Danton) 2 Subden 1 Detasemen C Pelopor Polda Metro Jaya mengaku sudah tiga hari melakukan penjagaan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, selama proses sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014.
Dirinya yang biasanya beraktivitas di daerah Ciputat, Tangerang, ini harus izin kepada istri tercinta dan menginap di tenda-tenda kepolisian yang dibangun nonpermanen di Taman Monas sisi Barat.
"Paling lama nginep satu mingguan. Makan terjamin, cuma yang susah MCK dan air bersihnya. Kalau kita BKO (Bantuan Kendali Operasi), baju seragam bisa dipakai dua hari, kaos dalam saja yang diganti-ganti," ungkap Pramono diiringi tawa lepasnya ketika ditemui SINDO, Rabu (20/8/2014).
Bagi Pramono, kerinduan akan anak dan keluarga kerap menghampiri saat dirinya menginap di tenda saat menjalankan tugas pengamanan. Namun, perasaan tersebut akhirnya menjadi hal yang biasa seiring berjalannya waktu, karena tugas pengamanan memang sudah menjadi tanggung jawab dirinya sebagai anggota kepolisian.
"Waktu anak pertama, saya cuma lihat besarnya saja. Kita berangkat (tugas) anak masih tidur, kita pulang anak sudah tidur, jadi saya sudah biasa seperti ini (jauh dari keluarga)," tutur Pramono.
Kondisi tersebut, nampaknya tidak dirasakan oleh Pramono seorang. Pasalnya, selama sidang PHPU berlangsung, Polri mengerahkan ribuan personil yang didatangkan tidak hanya dari Jabodetabek, tetapi juga dari daerah lain seperti Kalimantan, Jawa Timur, Bengkulu, Jawa Tengah, dan sebagainya.
Sebenarnya mulai dari pileg, pihaknya sudah antisipasi. Tapi sekarang lebih disiagakan lagi untuk sidang di MK ini. Sejak Senin 18 Agustus 2014 lalu ada bantuan personil 22 kompi (1 kompi berjumlah 125 personil) dari Kalimantan, Jatim, Bengkulu, Jateng, dan lain-lain.
"Penempatannya tidak hanya di MK, tapi juga di objek-objek vital seperti Bandara, Gedung MPR/DPR, dan GBK (Gelora Bung Karno)," ungkap Iptu Nofriansyah, Komandan Kompi Kasubden 1 Detasemen C Polda Metro Jaya.
Lanjutnya, selain mendatangkan kepolisian dari daerah lain, pihak Polda Metro Jaya pun tidak kalah sigap. Setidaknya, sekitar 4.000 personil kepolisian dari Polda Metro Jaya dikerahkan setiap harinya untuk mengamankan jalannya sidang PHPU.
Personil Polda Metro Jaya tidak terbatas, kekuatannya bisa 15 SSK (1 SSK berjumlah 90 orang). Dari awal sidang sudah berjaga-jaga di sini. Minimal per hari ada 4 SSK diturunkan.
"Untuk besok belum tahu berapa, tunggu perintah saja, kalau situasinya berkembang bisa ditambahkan lagi personilnya," tutup Iptu Nofriansyah.
Ipda Pramono (49), Kanit II Komandan Pleton (Danton) 2 Subden 1 Detasemen C Pelopor Polda Metro Jaya mengaku sudah tiga hari melakukan penjagaan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, selama proses sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014.
Dirinya yang biasanya beraktivitas di daerah Ciputat, Tangerang, ini harus izin kepada istri tercinta dan menginap di tenda-tenda kepolisian yang dibangun nonpermanen di Taman Monas sisi Barat.
"Paling lama nginep satu mingguan. Makan terjamin, cuma yang susah MCK dan air bersihnya. Kalau kita BKO (Bantuan Kendali Operasi), baju seragam bisa dipakai dua hari, kaos dalam saja yang diganti-ganti," ungkap Pramono diiringi tawa lepasnya ketika ditemui SINDO, Rabu (20/8/2014).
Bagi Pramono, kerinduan akan anak dan keluarga kerap menghampiri saat dirinya menginap di tenda saat menjalankan tugas pengamanan. Namun, perasaan tersebut akhirnya menjadi hal yang biasa seiring berjalannya waktu, karena tugas pengamanan memang sudah menjadi tanggung jawab dirinya sebagai anggota kepolisian.
"Waktu anak pertama, saya cuma lihat besarnya saja. Kita berangkat (tugas) anak masih tidur, kita pulang anak sudah tidur, jadi saya sudah biasa seperti ini (jauh dari keluarga)," tutur Pramono.
Kondisi tersebut, nampaknya tidak dirasakan oleh Pramono seorang. Pasalnya, selama sidang PHPU berlangsung, Polri mengerahkan ribuan personil yang didatangkan tidak hanya dari Jabodetabek, tetapi juga dari daerah lain seperti Kalimantan, Jawa Timur, Bengkulu, Jawa Tengah, dan sebagainya.
Sebenarnya mulai dari pileg, pihaknya sudah antisipasi. Tapi sekarang lebih disiagakan lagi untuk sidang di MK ini. Sejak Senin 18 Agustus 2014 lalu ada bantuan personil 22 kompi (1 kompi berjumlah 125 personil) dari Kalimantan, Jatim, Bengkulu, Jateng, dan lain-lain.
"Penempatannya tidak hanya di MK, tapi juga di objek-objek vital seperti Bandara, Gedung MPR/DPR, dan GBK (Gelora Bung Karno)," ungkap Iptu Nofriansyah, Komandan Kompi Kasubden 1 Detasemen C Polda Metro Jaya.
Lanjutnya, selain mendatangkan kepolisian dari daerah lain, pihak Polda Metro Jaya pun tidak kalah sigap. Setidaknya, sekitar 4.000 personil kepolisian dari Polda Metro Jaya dikerahkan setiap harinya untuk mengamankan jalannya sidang PHPU.
Personil Polda Metro Jaya tidak terbatas, kekuatannya bisa 15 SSK (1 SSK berjumlah 90 orang). Dari awal sidang sudah berjaga-jaga di sini. Minimal per hari ada 4 SSK diturunkan.
"Untuk besok belum tahu berapa, tunggu perintah saja, kalau situasinya berkembang bisa ditambahkan lagi personilnya," tutup Iptu Nofriansyah.
(kri)