Tes CPNS Jadi Awal Reformasi Birokrasi
Tes CPNS Jadi Awal Reformasi Birokrasi
A
A
A
JAKARTA - Tingkat kesulitan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari tahun ke tahun terus meningkat. Dari sekitar sejuta peserta yang telah mendaftar pada 2013, tersedia 65 ribu kuota dan hanya terisi sejumlah 58.796 kursi saja.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) Tasdik Kinanto mengatakan, hal tersebut sebagai salah upaya membantu pemerintah dalam melaksanakan reformasi birokrasi.
"Tahun ini kenapa lebih sulit dari tahun sebelumnya, karena menurut kebijakan kita secara nasional, tes CPNS ini sebagai salah satu titik awal dalam reformasi birokrasi," kata Tasdik di Wisma Serbaguna Gelora, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Tasdik menyebutkan dirinya mengakui masih terdapat kelemahan dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia. Menurit data dan fakta temuan dari pengawas, ada oknum pejabat di hampir semua level terlibat kasus korupsi.
"Ini kondisi objektif. Meski sudah terjadi perbaikan, tapi masih ada oknum pelaku," ucapnya.
Selain terjangkit persoalan korupsi, pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat juga dirasa belum optimal.
Tasdik mengatakan, pihaknya masih menemukan sistem birokrasi yang berjenjang sehingga menjadi tidak efisien dalam memberi pelayanan. "Terlalu banyak persyaratan dan biaya yang terlalu besar," kata dia.
"Organisasi pemerintah masih terlalu gemuk dan tidak efisien. Peraturan UU juga masih over laping dan bertabrakan. Makanya kita butuh perbaikan," imbuh dia.
Menjawab kebutuhan perbaikan itu, Kemen PANRB mengejawantahkannya dalam sebuah inovasi dalam proses seleksi CPNS. Selan menambah tingkat keaulitan, Tasdik mengatakan, pihaknya telah mencoba mengembangkan seleksi CPNS dengan sistem computer assisted test (CAT) Online.
"Ini bagian dari upaya kami memerbaiki seleksi pemberdayaan aparatur negara melalui rekrutmen yang bersih, transparan, dan akuntabel," pungkasnya.
Sindonews didukung oleh Advan dan Telkom Speedy menjadi mitra Kemen PANRB dalam seleksi CPNS dengan sistem CAT online.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) Tasdik Kinanto mengatakan, hal tersebut sebagai salah upaya membantu pemerintah dalam melaksanakan reformasi birokrasi.
"Tahun ini kenapa lebih sulit dari tahun sebelumnya, karena menurut kebijakan kita secara nasional, tes CPNS ini sebagai salah satu titik awal dalam reformasi birokrasi," kata Tasdik di Wisma Serbaguna Gelora, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Tasdik menyebutkan dirinya mengakui masih terdapat kelemahan dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia. Menurit data dan fakta temuan dari pengawas, ada oknum pejabat di hampir semua level terlibat kasus korupsi.
"Ini kondisi objektif. Meski sudah terjadi perbaikan, tapi masih ada oknum pelaku," ucapnya.
Selain terjangkit persoalan korupsi, pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat juga dirasa belum optimal.
Tasdik mengatakan, pihaknya masih menemukan sistem birokrasi yang berjenjang sehingga menjadi tidak efisien dalam memberi pelayanan. "Terlalu banyak persyaratan dan biaya yang terlalu besar," kata dia.
"Organisasi pemerintah masih terlalu gemuk dan tidak efisien. Peraturan UU juga masih over laping dan bertabrakan. Makanya kita butuh perbaikan," imbuh dia.
Menjawab kebutuhan perbaikan itu, Kemen PANRB mengejawantahkannya dalam sebuah inovasi dalam proses seleksi CPNS. Selan menambah tingkat keaulitan, Tasdik mengatakan, pihaknya telah mencoba mengembangkan seleksi CPNS dengan sistem computer assisted test (CAT) Online.
"Ini bagian dari upaya kami memerbaiki seleksi pemberdayaan aparatur negara melalui rekrutmen yang bersih, transparan, dan akuntabel," pungkasnya.
Sindonews didukung oleh Advan dan Telkom Speedy menjadi mitra Kemen PANRB dalam seleksi CPNS dengan sistem CAT online.
(hyk)
Explore More