Kubu Prabowo Ungkap Form C1 Mudah Diduplikasi
A
A
A
JAKARTA - Kubu Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengungkap dugaan kecurangan pada Pilpres 2014, melalui pemalsuan hologram dan mikroteks pada formulir C1 plano.
Salah satu tim riset Prabowo-Hatta, Fahrur Rozi mengungkapkan, formulir C1 plano mudah dijiplak oleh masyarakat awam. Hal itu menurut dia, karena datanya telah bocor di dunia maya.
Dia menduga, bocornya data tersebut berawal ketika sistem KPU mudah diretas. Hal demikian dikatakannya, berdasarkan informasi dari sebuah blog.
"Sistem KPU beberapa waktu lalu dan email Komisioner KPU dibobol," kata Fahrur Rozi saat jumpa pers di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Sudirman, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
"Ada salah satu blog di internet menyebut itu mudah diretas. Dari hal tersebut apa saja mungkin bocor. Maupun email-email komisioner yang dipublish," imbuhnya.
Dari situ, kata dia, pihaknya menemukan teknis kebocoran pengamanan formulir C1 plano. Dia berpendapat, formulir C1 bisa ditiru orang lain. Mengingat, mikroteksnya mudah dilihat.
"Artinya, form C1 itu mudah diduplikasi pihak luar dan dalam KPU," pungkasnya.
Sementara itu, ketua tim hukum pasangan Prabowo-Hatta, Mahendradata mengatakan, bisa jadi formulir C1 menjadi nyawanya pemilu di masa mendatang.
"Kami sudah menugaskan seseorang untuk meriset apakah form C1 itu bisa dipercaya dari segi keamanannya," ujar Mahendradata dalam kesempatan yang sama.
Salah satu tim riset Prabowo-Hatta, Fahrur Rozi mengungkapkan, formulir C1 plano mudah dijiplak oleh masyarakat awam. Hal itu menurut dia, karena datanya telah bocor di dunia maya.
Dia menduga, bocornya data tersebut berawal ketika sistem KPU mudah diretas. Hal demikian dikatakannya, berdasarkan informasi dari sebuah blog.
"Sistem KPU beberapa waktu lalu dan email Komisioner KPU dibobol," kata Fahrur Rozi saat jumpa pers di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Sudirman, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
"Ada salah satu blog di internet menyebut itu mudah diretas. Dari hal tersebut apa saja mungkin bocor. Maupun email-email komisioner yang dipublish," imbuhnya.
Dari situ, kata dia, pihaknya menemukan teknis kebocoran pengamanan formulir C1 plano. Dia berpendapat, formulir C1 bisa ditiru orang lain. Mengingat, mikroteksnya mudah dilihat.
"Artinya, form C1 itu mudah diduplikasi pihak luar dan dalam KPU," pungkasnya.
Sementara itu, ketua tim hukum pasangan Prabowo-Hatta, Mahendradata mengatakan, bisa jadi formulir C1 menjadi nyawanya pemilu di masa mendatang.
"Kami sudah menugaskan seseorang untuk meriset apakah form C1 itu bisa dipercaya dari segi keamanannya," ujar Mahendradata dalam kesempatan yang sama.
(maf)