Datangi Kantor KPU Jabar, Massa Tuntut KPU Dibubarkan
A
A
A
JAKARTA - Puluhan orang dari Solidaritas Pemuda Merah Putih menggelar aksi di depan Kantor KPU Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (12/8/2014). Mereka menyuarakan berbagai kecurangan yang ada dalam proses Pilpres 2014.
Begitu tiba di lokasi, massa langsung memperlihatkan sejumlah poster berisi tuntutan, salah satunya bertuliskan 'Demokrasi Harus Jujur dan Adil'. Massa kemudian serempat berteriak 'Bubarkan KPU' beberapa kali.
Perwakilan massa kemudian giliran berorasi. Mereka mengungkap berbagai kecurangan dalam proses pilpres. Itu dinilai sebagai proses demokrasi yang cacat. Apalagi dalam berbagai kecurangan itu disinyalir ada oknum KPU yang bermain.
"Ini bukan masalah menang atau kalah, tapi proses pilpresnya sendiri seperti apa. Prosesnya harus secara terhormat. Kalau ada kecurangan, itu harus diselesaikan," kata salah seorang perwakilan massa.
Sekira 10 orang dari mereka kemudian diterima di Sekretariat KPU Jawa Barat. Mereka mengutarakan dari aksi yang digelar. "Kami menolak hasil pilpres yang dilakukan KPU," tegas Andi, koordinator aksi.
Dasarnya adalah berbagai kecurangan yang ada tidak bisa ditolerir. Apalagi banyak bukti berbagai kecurangan dalam proses pilpres di berbagai daerah di Indonesia.
"Salah satunya seperti di Surabaya, ada sekira 120 orang yang sudah meninggal tapi dapat menggunakan hak suaranya. Itu bukan satu-dua orang, banyak," ungkapnya.
Itu jelas jadi bukti kecurangan. Sebab lebih dari 100 orang itu sudah meninggal tapi hak suaranya bisa digunakan orang lain di bilik suara. "Bubarkan saja KPU. KPU ini sudah tercemar," ucap Andi.
Ia pun menuntut KPU bertanggung jawab atas berbagai kecurangan yang ada. "Kami ingin orang-orang yang khilaf (melakukan kecurangan), kalap dengan uang, dipidanakan," jelasnya.
Poin-poin aspirasi mereka kemudian ditampung dan akan disampaikan pada Komisioner KPU Jawa Barat yang kebetulan saat ini masih berada di Jakarta. Massa lalu membubarkan diri.
Begitu tiba di lokasi, massa langsung memperlihatkan sejumlah poster berisi tuntutan, salah satunya bertuliskan 'Demokrasi Harus Jujur dan Adil'. Massa kemudian serempat berteriak 'Bubarkan KPU' beberapa kali.
Perwakilan massa kemudian giliran berorasi. Mereka mengungkap berbagai kecurangan dalam proses pilpres. Itu dinilai sebagai proses demokrasi yang cacat. Apalagi dalam berbagai kecurangan itu disinyalir ada oknum KPU yang bermain.
"Ini bukan masalah menang atau kalah, tapi proses pilpresnya sendiri seperti apa. Prosesnya harus secara terhormat. Kalau ada kecurangan, itu harus diselesaikan," kata salah seorang perwakilan massa.
Sekira 10 orang dari mereka kemudian diterima di Sekretariat KPU Jawa Barat. Mereka mengutarakan dari aksi yang digelar. "Kami menolak hasil pilpres yang dilakukan KPU," tegas Andi, koordinator aksi.
Dasarnya adalah berbagai kecurangan yang ada tidak bisa ditolerir. Apalagi banyak bukti berbagai kecurangan dalam proses pilpres di berbagai daerah di Indonesia.
"Salah satunya seperti di Surabaya, ada sekira 120 orang yang sudah meninggal tapi dapat menggunakan hak suaranya. Itu bukan satu-dua orang, banyak," ungkapnya.
Itu jelas jadi bukti kecurangan. Sebab lebih dari 100 orang itu sudah meninggal tapi hak suaranya bisa digunakan orang lain di bilik suara. "Bubarkan saja KPU. KPU ini sudah tercemar," ucap Andi.
Ia pun menuntut KPU bertanggung jawab atas berbagai kecurangan yang ada. "Kami ingin orang-orang yang khilaf (melakukan kecurangan), kalap dengan uang, dipidanakan," jelasnya.
Poin-poin aspirasi mereka kemudian ditampung dan akan disampaikan pada Komisioner KPU Jawa Barat yang kebetulan saat ini masih berada di Jakarta. Massa lalu membubarkan diri.
(kri)