Kemenkominfo Kesulitan Blokir Semua Video ISIS
Kemenkominfo Kesulitan Blokir Semua Video ISIS
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kesulitan memblokir seluruh video tentang Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) di situs YouTube.
Video yang dimaksud adalah tayangan berisi tentang seruan anggota ISIS kepada warga Indonesia untuk bergabung dalam organisasi tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengaku telah memblokir beberapa video tersebut. Namun video serupa kembali muncul di Youtube.
"Tujuh yang source aslinya sudah dan kemudian yang 20 kloningannya," ujar Tifatul usai menghadiri acara puncak hari anak nasional 2014 di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (6/8/2014).
Tifatul menegaskan Kemenkominfo berupaya kembali memblokir video yang masih ada. "Itu kita remove (hapus) kembali. Nanti kalau ada muncul lagi, kami remove lagi. Sekarang prioritas Kemenkominfo menutup dulu, memblokir," tuturnya.
Terkait orang-orang yang berada dalam video tersebut, Tifatul menegaskan Cyber Crime Mabes Polri sudah bekerja. "Itu urusan aparat penegak hukum. Kami hanya membantu kepolisian," ucapnya.
Video yang dimaksud adalah tayangan berisi tentang seruan anggota ISIS kepada warga Indonesia untuk bergabung dalam organisasi tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengaku telah memblokir beberapa video tersebut. Namun video serupa kembali muncul di Youtube.
"Tujuh yang source aslinya sudah dan kemudian yang 20 kloningannya," ujar Tifatul usai menghadiri acara puncak hari anak nasional 2014 di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (6/8/2014).
Tifatul menegaskan Kemenkominfo berupaya kembali memblokir video yang masih ada. "Itu kita remove (hapus) kembali. Nanti kalau ada muncul lagi, kami remove lagi. Sekarang prioritas Kemenkominfo menutup dulu, memblokir," tuturnya.
Terkait orang-orang yang berada dalam video tersebut, Tifatul menegaskan Cyber Crime Mabes Polri sudah bekerja. "Itu urusan aparat penegak hukum. Kami hanya membantu kepolisian," ucapnya.
(dam)
Explore More