Percepat Pelayanan ARV, Pemerintah Bangun 475 Puskesmas

Selasa, 05 Agustus 2014 - 18:57 WIB
Percepat Pelayanan ARV, Pemerintah Bangun 475 Puskesmas
Percepat Pelayanan ARV, Pemerintah Bangun 475 Puskesmas
A A A
JAKARTA - Sedikitnya pelayanan pemberian terapi Antiretroviral (ARV) dalam Startgic Use ARV (SUFA) di Puskesmas memaksa pemerintah segera memperluas pelayanan kesehatan di tingkat primer. Pemerintah menargetkan 475 Puskesmas akan dibangun tahun ini, guna menjangkau khususnya ibu hamil yang postif HIV.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsih Mboi mengatakan, lebih dari 95 kabupaten kota akan ditambah pembangunan Puskesmas guna menjangkau pencegahan dan pemberian obat ARV. Hal ini disebabkan 3.135 ibu hamil yang positif HIV baru 1.544 yang mendapatkan pelayanan ARV pada 2013. Sedangkan pada 2014, dari 1.182 jumlah ibu yang hamil yang telah mendapatkan obat ARV sebanyak 1.456.

"Kita rencanakan pembangunan bertahap di setiap kabupaten akan dibangun minimal lima Puskesmas. Kita harapkan 2030 paling lambat Indonesia sudah terbebas dari HIV," tandansya saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (5/8/2014).

Menurut Nafsiah, pencegahan sangat dini dari ibu hamil kepada anaknya sangatlah penting. Karenanya setiap ibu hamil yang positif langsung diberikan ARV, program ini sudah dilakukan sejak bulan Oktober 2013.

Tingginya lost pemberian ARV pada 2013 disebabkan tidak terjangkaunya pemberian ARV di Rumah Sakit (RS). Selain itu, sarana dan prasana dan SDM kesehatan yang kompeten juga masih kurang.

Dengan pembangunan Puskesmas, diyakini dapat meningkatkan pelayanan dalam pencegahan HIV dan AIDS khususnya kepada bayi. Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan mutu konsultasi bagi ibu yang saat test positif HIV dan takut memberitahu suaminya.

"Maka petugas Puskesmas akan lebih bersahabat untuk memberikan penjelasan tersebut. Padahal ibu rumah tangga tertular kebanyakan dari suaminya yang suka jajan sembarangan," paparnya.

Menkes meyakini, dengan memberikan pengobatan sedini mungkin adalah upaya memberikan kualitas hidup yang lebih baik. Peran konsuler dan teman-teman dari populasi kunci juga sangat membantu dalam pencegahan khususnyua Penularan dari orang tua ke bayinya.

Saat ini pelayanan ARV di faskes sekunder di RS pada 2006 baru 75, pada tahun 2013 sebanyak 398. Sedangkan pasien baru HIV pada 2006 sebanyak 4.552 orang sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 390.418 orang.

"Jumlah ini naik disebabkan pengguna jarum suntik, waria sebanyak 8,2% dan laki-laki suka laki-laki (LSL) sebanyak 7,4% jumlah terus meningkat pada usia remaja dibawah 20 tahun," tegasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3781 seconds (0.1#10.140)