Progres 98 Debat Panas dengan Jubir KPK

Senin, 04 Agustus 2014 - 21:41 WIB
Progres 98 Debat Panas dengan Jubir KPK
Progres 98 Debat Panas dengan Jubir KPK
A A A
JAKARTA - Aktivis yang tergabung dalam Progres 98 mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serius mengusut lima dugaan korupsi yang disinyalir melibatkan Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hari ini, Progres 98 menggelar klarifikasi dan dialog langsung lebih dari satu jam dengan Juru Bicara KPK Johan Budi SP di ruang konferensi pers KPK. Tampak hadir Ketua Progres 98 Faizal Assegaf dan kuasa hukum Progres 98 Eggi Sudjana.

Progres 98 melampirkan laporan terbaru terkait kasus yang diduga melibatkan Jokowi dan Megawati. Mereka didampingi oleh Eggi Sudjana sebagai kuasa hukum. Dalam dialog, Progres 98 menyebut KPK berusaha melindungi Jokowi dan Megawati.

Dalam dialog dengan Johan Budi, Eggi mempertanyakan kedatangan Jokowi ke KPK dengan membawa berkas-berkas kasus dugaan korupsi bus Transjakarta. Namun Johan Budi membantah Jokowi pernah datang ke KPK.

Eggi juga mempertanyakan kasus rekening Jokowi di luar negeri senilai USD8 juta dan kasus Megawati dalam skandal release and discharge Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

"Kita datang bawa data-data. Selambat-lambatnya 30 hari kasus Jokowi dan Mega mohon ada penjelaskan. Apalagi Samad (Abraham Samad) pernah katakan akan panggil Mega dua minggu lalu. Karena pimpinan enggak mau turun maka teman-teman Progres 98 akan menginap di sini," tutur Eggi, Senin (3/8/2014).

Setelah melaporkan kasus yang diduga berkaitan dengan Jokowi dan Megawati ke Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dumas) sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi, Progres 98 menuntut bertemu dengan pimpinan KPK. Tuntutan itu dijawab KPK dengan mengutus Jubir KPK Johan Budi. Namun kedatangan Johan ditolak Progres 98.

Suasana sempat memanas antara kedua belah pihak. Namun petugas keamanan KPK dan kepolisian berhasil meredam dan mengendalikan situasi.

Johan menyempatkan diri berkoordinasi dengan pimpinan KPK untuk menyampaikan tuntutan Progres 98, sebelum membuka dialog yang digelar di ruang konferensi pers KPK. Sayangnya pimpinan KPK tak juga mau menemui.

"Saya turun ke bawah menemui bapak dan ibu sekalian. Di atas ada dua pimpinan, tetap saya yang diperintah menemui saudara sekalian. Saya hanya menjalankan perintah. Saya kembalikan ke Bang Eggi," ucap Johan. Mendengar jawaban Johan, Eggi menyatakan komisioner KPK saat ini tidak aspiratif.

"Jangan lupa kita sama-sama aktivis. Kita sekarang datang kemari, tapi tetap komisioner tugaskan Mas Budi (Johan Budi SP). Saya tidak menghormati komisioner karena komisioner tidak mau temui (Progres 98). Kalian dapat gaji dari kami. Kalian digaji oleh rakyat, kok KPK melindungi kasus Jokowi-Mega," tegas Eggi.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9965 seconds (0.1#10.140)